Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta para mahasiswa untuk tidak bersikap apatis dan apolitis agar bisa membantu membangun Indonesia ke depannya.

Puan dalam sambutannya di acara Program Teladan Tanoto Foundation di Kemenko PMK Jakarta, Selasa, menekankan bahwa mahasiswa kelak akan menjadi penerus pemimpin negeri dan harapan Indonesia di masa yang akan datang.

“Kalian ini punya harapan, harus selalu punya mimpi bahwa kalian itulah yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia ini. Dan nggak boleh apatis, nggak boleh apolitis,” kata Puan.

Menko PMK meminta mahasiswa fokus pada pendidikan di kampus dan menekankan bahwa kegiatan organisasi di kampus tidak boleh mengganggu perkuliahan.

“Jangan ikut pergaulan aneh-aneh, harus fokus bahwa kita itu punya tanggung jawab dan kewajiban dalam membangun bangsa ini kedepan di rel nya,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa rel NKRI adalah Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang menunjukkan seluruh penduduk Indonesia bersaudara dan satu bangsa.

Menurut dia, perihal Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah pedoman yang sudah disepakati pemimpin bangsa Indonesia sejak dulu hingga mencapai kemerdekaan.

“Jadi kalau ada yang masih tidak percaya dan kemudian tidak melaksanakan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, menurut saya itu sudah tidak berbicara masa depan, tapi berbicara masa lalu karena itu sudah selesai,” jelas dia.

Puan menegaskan bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau, 714 suku, dan 1.100 bahasa lokal. Oleh karena itu dia meminta agar bangsa Indonesia tetap bersatu dalam beragam perbedaan.

“Bangsa ini akan bisa menjadi besar kalau kita punya keyakinan sebagai satu keluarga bangsa Indonesia, sebagai satu bangsa Indonesia yang memang punya tanggung jawab untuk membesarkan bangsa ini,” kata Puan. ***3**”

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019