Wilayah paling parah terdampak banjir ada di Saradan. Ketinggian air mencapai 5 meter dan arusnya cukup deras. Kita sudah koordinasi dengan Kodim dan Polres Madiun untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Evakuasi dilakukan sejak malam hingga p
Madiun (ANTARA) - Petugas gabungan BPBD Kabupaten Madiun, SAR, Kodim Madiun, dan Polres Madiun melakukan evakuasi warga yang menjadi korban banjir di wilayah setempat.

Bupati Madiun Ahmad Dawami memantau langsung proses evakuasi para korban banjir  yang melanda sejumlah desa di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Saradan, Pilangkenceng, Balerejo, dan Madiun.

"Wilayah paling parah terdampak banjir ada di Saradan. Ketinggian air mencapai 5 meter dan arusnya cukup deras. Kita sudah koordinasi dengan Kodim dan Polres Madiun untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Evakuasi dilakukan sejak malam hingga pagi ini," ujarnya kepada wartawan di lokasi banjir.

Menurut dia, petugas BPBD masih melakukan pendataan tentang jumlah warga dan rumah yang terdampak banjir. Berdasarkan laporan terakhir yang masuk, tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir ini.

"Yang penting utamakan keselamatan manusianya dulu. Sementara ini tidak ada korban jiwa. Semalam ada beberapa warga yang terkurung, tapi sudah terevakuasi," kata bupati yang akrab disapai Kaju Mbing  itu.

Untuk mengevakuasi warga, BPBD Madiun dibantu instansi terkait menerjunkan sejumlah perahu karet. BPBD juga telah menyediakan posko dan sejumlah titik aman sebagai lokasi berkumpulnya warga yang dievakuasi.

Hingga Rabu petang, ketinggian air masih  menggenangi permukiman warga. Petugas gabungan BPBD, SAR, TNI, Polri masih melakukan penyisiran guna mengatisipasi warga yang terjebak.

Selain merendam rumah warga, banjir juga melumpuhkan akses jalan antarkabupaten dan antarkecamatan. Jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Madiun dengan Kota Madiun dan Kabupaten Ngawi terputus air yang menggenang. Ketinggian air berkisar antara setengah meter hingga satu meter.

Sementara, jalur nasional Madiun-Surabaya di titik Saradan yang pada Rabu dini hari sempat tergenang air, sudah berangsur pulih.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019