Medan (ANTARA) - Jalan tol  trans Sumatera dari Aceh hingga Lampung sepanjang 2.765 kilometer dinilai mampu membuka  konektivitas antarpulau sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Direktur Utama PT Hutama Karya, Bintang Perbowo, dalam pertemuan dengan Pemimpin Redaksi surat kabar harian nasional terbitan Jakarta, di Medan, Rabu, mengatakan pembangunan jalan tol Medan-Binjai panjang 17 kilometer, awal operasi tahun 2017, jumlah lajur 2x2 lajur, lajur jumlah bagian 3 bagian, waktu konsesi 40 tahun (sejak SPMK) dan biaya investasi Rp2,500 triliun.

Segmen Medan-Binjai, menurut dia, sangat penting untuk mendukung arus barang dan orang antara kedua kota.

"Bagian tol Trans-Sumatera ini memberikan opsi alternatif dan akan mengambil beberapa beban jalan yang ada. Dan juga meningkatkan konektivitas, aksebilitas antara kedua kota, serta peningkatan pembangunan regional dan ekonomi," ujar Perbowo.

Ia mengatakan, pembangunan jalan tol Palembang -Indralaya sepanjang 22 kilometer, awal operasi tahun 2017, jumlah lajur 2x2 lajur, jumlah bagian 3 bagian, waktu konsesi 40 tahun (sejak PMK) dan biaya investasi mencapai Rp3,301 triliun.

Baca juga: PT Hutama Karya bangun jalan tol Trans- Sumatera

Segmen Palembang-Indralaya, selain meningkatkan aktivitas ekonomi dan kemudahan akses, ruas jalan di Barat Daya Palembang ini diproyeksikan untuk mengurangi kemacetan dan beban lalu lintas dari jalan yang ada.

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai panjang 131 Km, awal operasi tahun 2020, jalur 2x2 jalur, lajur jumlah bagian 3 bagian, waktu konsesi 40 tahun (sejak SPMK), dan biaya investasi sebesar Rp16,211 triliun.

"Segmen Pekanbaru-Dumai sebagai penghubung penting yang menghubungkan Jawa-Sumatera.Dan berfungsi jalan akses utama dari Pelabuhan Bakauheni sekaligus dapat mengurangi waktu tempuh," ucap dia.

Perbowo menjelaskan, pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi panjang 140 kilometer, perkiraan kecepatan 60 hingga 100 Km /jam, jumlah lajur 2x2 lajur, jumlah bagian 4 bagian, waktu konsesi 40 tahun (sejak SPMK), dan biaya investasi sebesar Rp16,795 triliun. Ruas jalan Bakauheni- Terbanggi Besar, dan segmen yang menghubungkan dua kota di bagian selatan Sumatera ini, diharapkan dapat meningkatkan pengembangan minyak dan gas di Dumai, serta bisnis pertanian pemula di daerah tersebut.

Selanjutnya, jalan tol Indrapura-Kisaran panjang 47 kilometer,awal operasi 2020,jumlah lajur 2x2 lajur, jumlah simpang susun 9 simpang susun, waktu konsesi 40 tahun (sejak SPMK), dan biaya investasi sebesar Rp6,048 triliun.

Baca juga: PUPR nyatakan empat ruas tol Trans Sumatera siap beroperasi pada 2019

Segmen Kisaran -Tebing Tinggi, selain meningkatkan konektivitas antara wilayah di Sumatera Utara - Kisaran - Tebing Tinggi dan Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung.

"Segmen ini menghadirkan metode transportasi yang lebih ekonomis dibandingkan dengan jalan yang ada.Ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata di dalam dan sekitar Tebing Tinggi, serta memperkuat sektor aluminium di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara," katanya.

PT Hutama Karya (Persero) membangun proyek Jalan Tol Trans Sumatera yang terbentang dari Aceh hingga Lampung sepanjang 2.765 kilometer, dirancang untuk mencapai konektivitas lebih baik di Sumatera dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah Indonesia mengamanatkan kepada PT Hutama Karya sebagai pengembang utama pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
Jalan tol ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.765 kilometer.
Estimasi biaya biaya investasi Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.765 Km adalah sebesar Rp476 triliun.

Baca juga: Presiden harap Tol Trans Sumatera dorong pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019