Jakarta (ANTARA) - Pasangan atlet putra bulu tangkis Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon gagal mempertahankan gelar juara All England setelah kalah pada laga pertama dari pasangan China Liu Cheng/Zhang Nan di Birmingham, Inggris, Rabu waktu setempat.

Ganda Indonesia yang akrab disapa Minions itu kalah dalam tiga gim 19-21, 22-20, 17-21 dari ganda Liu/Zhang selama 67 menit permainan demikian laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Kamis dini hari.

Seperti dilaporkan situs Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Kevin/Marcus sempat mendapatkan kartu merah setelah wasit pertandingan menilai Marcus terlambat masuk lapangan pada gim kedua selama 20 detik. Wasit memberikan satu poin bagi lawan.

"Saya tidak tahu, saya dibilang telat masuk lapangan. Padahal, saya masuk bersama waktunya dengan lawan. Pemberian kartu itu tentu berpengaruh bagi kami karena lawan dapat satu poin," ujar Marcus.

Baca juga: Susy tidak bebankan gelar All England ke Minions
Baca juga: Berry/Hardianto juga tersingkir dalam All England 2019
Baca juga: Jojo beri harapan dalam All England

Minions, sebagai ganda putra unggulan pertama, merupakan pasangan juara bertahan pada All England 2017 dan 2018. Mereka pun menjadi harapan PBSI untuk mencetak hattrick sebagaimana ganda Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

"Saya tampil kurang baik pada hari ini. Lawan bermain lebih siap dari kami. Kami ada beban, juga tidak mempersiapkan dengan baik menuju turnamen ini," ujar Marcus.

Sementara, Kevin mengakui permainannya harus lebih ditingkatkan karena telah kalah pada laga pertama dari pasangan 12 dunia itu.

"Tidak ada yang berubah dari permainan lawan. Mereka masih bermain dengan pola yang sama," ujar Kevin.

Sebagai catatan, kekalahan di turnamen tingkat Super 1000 itu menjadi kali kedua bagi Minions dalam tujuh pertemuan melawan Liu/Zhang.

Baca juga: Tunggal putri Indonesia ludes di All England
Baca juga: Ginting juga pulang lebih awal dari All England

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019