Jakarta (ANTARA) - Atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto menyatakan targetnya dalam All England 2019 untuk bermain lebih baik dibanding pencapaiannya pada 2018 yang terhenti pada pertandingan putaran kedua.

"Pasti ada pengaruh. Tapi, saya berusaha untuk tetap tampil fokus dan tenang. Saya tidak boleh kalah oleh keadaan. Saya datang ke sini untuk fokus bertanding," kata Tommy dalam pesan singkat kepada media di Jakarta, Kamis, tentang pertandingannya pada laga pertama All England 2019 tanpa didampingi pelatih.

Tommy melaju ke putaran kedua turnamen tingkat Super 1000 itu setelah menaklukkan pemain tuan rumah Rajiv Ouseph dalam dua gim 21-16, 21-19 dalam permainan sepanjang 40 menit.

Tommy mengaku berhasil mengalahkan Rajiv Ouseph dengan strategi meningkatkan tempo permainan, terutama pada poin-poin terakhir.

Pada pertandingan putaran kedua yang akan berlangsung pada Kamis waktu setempat, Tommy akan menghadapi pemain China Huang Yuxiang.

"Bermain dengan pelatih tentu lebih menguntungkan. Pelatih tahu situasi karena berada di luar lapangan. Kalau sendiri, terasa sulit untuk mengubah situasi yang cepat," kata pemain non-pemusatan latihan nasional (pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu.

Tommy menjadi wakil kedua tunggal putra Indonesia yang lolos pada putaran kedua turnamen berhadiah total satu juta dolar AS itu setelah Jonatan Christie yang mengalahkan pemain Korea Selatan Lee Dong Keun dalam dua gim 21-16, 21-19 selama 46 menit permainan.

"Banyak pemain yang menunggu turnamen besar ini. Saya berharap penampilan tunggal putra mencapai terbaik dan saya berusaha maksimal pada pertandingan berikutnya," kata pemain berusia 30 tahun itu.

Namun, langkah Tommy dan Jonatan tidak dapat diikuti Anthony Sinisuka Ginting yang kalah terlebih dahulu dari pemain Hong Kong Ng Ka Long Angus. Ginting kalah 18-21, 21-13, 11-21 dalam permainan selama 58 menit melawan Angus.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019