"Pada tanggal 1-3 Maret, dibukalah jalur masuk agar alat berat bisa mengakses lokasi untuk membantu proses evakuasi, dan di tanggal 4 Maret kita gunakan rescue radar untuk memastikan apakah ada tanda-tanda kehidupan,"
Manado (ANTARA) - Data terakhir setelah dihentikannya operasi tim SAR gabungan mengevakuasi korban longsor lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow. Sulawesi Utara, terdapat 18 orang dinyatakan selamat.

Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (mar) Budi Purnama di Bolaang Mongondow, Kamis, mengatakan, tahap pertama dimulainya proses evakuasi terhitung mulai tanggal 26 dan 27 Februari 2019.

Saat itu, proses evakuasi menggunakan cara manual, tapi kemudian tidak mampu lagi dilanjutkan, kemudian di tanggal 28 Februari 2019 dinilai kembali apa yang bisa dilakukan.

"Pada tanggal 1 hingga 3 Maret 2019, dibukalah jalur masuk agar alat berat bisa mengakses lokasi untuk membantu proses evakuasi, dan di tanggal 4 Maret kita gunakan rescue radar untuk memastikan apakah ada tanda-tanda kehidupan," ujarnya.

Proses evakuasi kemudian dilakukan pada tanggal 4 hingga 7 Maret 2019, dimana dalam rentang waktu tersebut mampu dievakuasi 18 kantong jenazah.

Belasan kantong jenazah tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pobundayan, Kota Kotamobagu, untuk diidentifikasi.

Data yang diperbarui hingga sore hari, selain 18 korban dinyatakan selamat, 23 orang meninggal (teridentifikasi), serta lima kantong jenazah tidak teridentifikasi (empat potongan tubuh ditambah satu utuh) yang sudah dikubur massal.

"Mudah-mudahan keluarga korban bisa menerima upaya yang dikerjakan tim SAR gabungan," harap Purnama.lon

 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan/Atwit Pramono
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019