Kupang (ANTARA) - Dua warga di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dilaporkan meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang menerjang daerah itu pada Kamis (7/3).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopu Purwo Nugroho melalui keterangan pers yang diterima Antara Kupang, Jumat mengatakan saat ini tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Manggarai Barat bersama TNI, Polri, SKPD serta relawan sudah lakukan evakuasi.

"Tim reaksi cepat sudah terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi," katanya.

Sutopo mengatakan selain dua korban yang meninggal, dilaporkan juga ada enam orang yang hilang, dan tiga orang mengalami luka-luka akibat terseret banjir dan terkena longsor.

Disamping itu juga kerugian material seperti tiga unit rumah rusak berat, satu unit jembatan rusak, dua unit sepeda motor tertimbun longsor, serta satu unit kios rusak berat.

"Saat ini kata dia ruas jalan Ruteng-Labuan Bajo juga lumpuh total akibat longsor yang terjadi sejak kemarin," ujar dia.

Sutopo menambahkan longsor dan banjir itu terjadi karena hujan deras yang turun di daerah Manggarai Barat ditambah lagi dengan kondisi topografi perbukitan dan tanah labih.

Daerah yang terkena longsor dan banjir itu tambah dia berada di Kecamatan Komodo dan Kecamatan Mbliling.

Pewarta Antara hingga berita ini diturunkan masih terus mencoba menghubungi BPBD Manggarai Barat namun tak bisa terhubung karena jaringan telepon di daerah itu putus total.

Sementara itu Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Pelaksanan Jalan Nasional wilayah 3 NTT Kementerian PUPR Ori Papote mengatakan untuk membuka kembali akses jalan, pihaknya sudah menurunkan sejumlah alat berat ke lokasi.

"Kami sudah turunkan alat berat ke lokasi untuk mengerus longsor di jalan. Sementara itu untuk jembatan yang rusak, akan kami buatkan dulu jembatan darurat sehingga akses transportasi lancar kembali," tambah dia. (*)

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019