Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan Satria Muda Pertamina mengamankan kemenangan pertama di babak semi-final IBL dengan meredam NSH Jakarta 81-62 di GOR Mahasiswa Soemantri

NSH, yang menjadi tim underdog, terlebih dahulu menikmati gameplan mereka yang berjalan baik dan menutup dua kuarter pertama untuk keunggulan mereka, 25-23 di Q1 dan 46-41 di Q2.

Namun mereka harus mengakui kualitas dan mental para pemain Satria Muda. Ketika Kapten Arki Dikania Wisnu dkk mampu membalikkan permainan dan menutup kuarter ketiga dengan skor 60-52 untuk keunggulan Satria Muda.

Tim asuhan pelatih Youbel Sondakh semakin tak terbendung di kuarter keempat, melebarkan keunggulan mereka dan menutup pertandingan hari itu dengan skor kemenangan 81-62.

"Ini start yang bagus bagi kita," ungkap pelatih Satria Muda Youbel Sondakh usai laga.

Pada dua kuarter terakhir SM membuat perubahan gameplan yang menjadi kunci kemenangan mereka.

"Di offense kami tidak terlalu ada masalah... defensenya itu yang lebih kami tekankan," kata Youbel.

Baca juga: Satria Muda lolos ke semifinal IBL 2018-2019

SM tercatat membuat 20 offensive rebound dan 36 defensive rebound, dibanding NSH yang hanya 5 offensive rebound dan 27 defensive rebound.

Dior Alexandros Lowhorn mencetak skor terbanyak bagi SM debgan 28 poin dikuti oleh Jamarr Andre Johnson dengan 19 poin.

Pelatih NSH Wahyu Widayat Jati mengakui timnya terlena dengan keunggulan di dua kuarter pertama sehingga menyepelekan defense di lapangan.

"Dua kuarter pertama gamplan kami berjalan baik...di dua kuarter kedua kalau boleh saya bilang kami malas defense," kata Wahyu.

Jamar Andre Johnson terancam tidak akan bisa membela Satria Muda pada pertandingan kedua karena cedera.

NSH akan bermain mati-matian di gim kedua babak semi-final dengan format best of three pada Sabtu untuk membuka peluang mereka lolos ke final.

"Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami...seperti wake up call. Harusnya (tim) mengerti kenapa kita kalah," kata wahyu.

Kapten NSH Wendha Wijaya menatap optimis laga kedua nanti.

"Kesempatan masih besar. Kita pasti siap, besok bagaimana pun juga kita akan bermain mati-matian," ungkap Wendha.
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019