Ramallah, Palestina (ANTARA) - Perhimpunan Wartawan Palestina (PJS) di dalam satu pernyataan pada Kamis (7/3) mengecam keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menganggap stasiun televisi yang dioperasikan HAMAS, Al-Aqsha, sebagai "organisasi teroris".

Perhimpunan wartawan itu menegaskan bahwa pendudukan Israel lah pangkal semua terorisme dan rasisme di wilayah tersebut dan di seluruh dunia pada umumnya.

Keputusan itu, katanya, adalah bagian dari perang terbuka yang dikobarkan oleh penguasa pendudukan Israel terhadap wartawan Palestina dan perusahaan media, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Keputusan tersebut juga memberi keabsahan bagi serangan oleh tentara Israel, yang ditujukan terutama kepada stasiun televisi Al-Aqsha dan pegawainya.

PJS menyeru staf stasiun televisi Al-Aqsha agar melanjutkan kegiatan mereka seperti biasa.

Israel sebelumnya telah membom dan menghancurkan bangunan markas stasiun televisi Al-Aqsha di Jalur Gaza, tapi stasiun televisi itu terus beroperasi dari tempat lain.

Baca juga: Mesir tahan tiga wartawan tv Al Jazeera

Redaktur: Fardah Assegaf 

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019