Jakarta (ANTARA) - Pelatih Borussia Dortmund, Lucien Favre, mengeluhkan timnya kesulitan mencari celah dalam laga pekan ke-25 Liga Jerman lantaran tamu mereka VfB Stuttgart melakukan taktik memarkir bus di area pertahanannya sendiri di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund, Jerman, Sabtu.

Oleh karena itu, ketika akhirnya timnya bisa meraih kemenangan 3-1 atas Stuttgart, tanpa ragu Favre menyebutnya sebagai hasil yang patut didapatkan.

"Sungguh sulit mencari celah sekecil apapun. Stuttgart memarkir sebuah bus besar di depan gawang mereka," kata Favre dalam komentar purnalaga dilansir Reuters.

"Stuttgart bertahan dengan sangat baik dan terorganisir. Tapi kami bereaksi dengan baik setelah kedudukan disamakan, secara keseluruhan hasil yang pantas," ujarnya menambahkan.

Sayangnya, hasil pantas versi Favre tersebut tak cukup membantu Dortmund yang harus rela menyerahkan posisi puncak klasemen kepada juara bertahan Bayern Muenchen yang pada laga lain menang telak 6-0 atas tamunya VfL Woflsburg.

Kedua tim sama-sama mengoleksi 57 poin, tapi Muenchen naik ke puncak berbekalkan selisih gol surplus 35 gol dibandingkan surplus 33 gol milik Dortmund.

Baca juga: Dortmund menang, tapi harus rela turun dari pucuk klasemen

Ironisnya, hal itu membuat Dortmund yang beberapa pekan lalu masih bersaing pada tiga kompetisi kini tak lagi berada di posisi terdepan dalam satu-satunya perburuan gelar tersisa musim ini.

Pun demikian, kemenangan atas Stuttgart tetap dimaknai penting oleh Marco Reus, yang menjadi pencetak gol pembuka keunggulan Dortmund pada laga tersebut.

"Hari ini kami mengambil langkah penting dan kini kepercayaan diri kami tinggi," kata Reus.

"Yang terpenting adalah kami bisa menjaga kepercayaan diri untuk bangkit setelah kemasukan gol dan meraih kemenangan yang memang pantas kami peroleh," pungkasnya.

Dortmund sempat memiliki keunggulan sembilan poin dari Muenchen, namun semua itu terkikis dan kini mereka berada di urutan kedua klasemen.

Baca juga: Muenchen melejit ke puncak usai cukur Wolfsburg 6-0

 

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019