Karakas (ANTARA) - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido pada Sabtu (9/3) menyerukan warga di seluruh negara itu untuk pergi ke Ibu Kota Karakas guna melakukan unjuk rasa menentang Presiden Nicolas Maduro.

Sementara itu pemadaman listrik terburuk dalam beberapa dekade terus berlanjut untuk hari ketiga.

Dalam pidato di depan para pendukungnya di bagian barat daya Karakas, Guaido, pemimpim kongres --yang dikuasai oposisi-- yang telab mengajukan amandemen konstitusi untuk memangku jabatan kepresidenan sementara pada Januari, mengatakan pemerintahan Maduro "tak memiliki cara untuk menyelesaikan krisis kelistrikan yang telah mereka sendiri ciptakan."

"Semua warga Venezuela, ke Karakas!" teriak Guaido sambil berdiri di atas jembatan, tanpa menyebut kapan rencana protes akan diadakan. "Hari-hari mendatang akan sulit, akibat apa yang dilakukan rezim itu."

Para pegiat bentrok dengan polisi dan tentara menjelang pawai itu, yang dimaksudkan untuk menekan Maduro di tengah-tengah pemadaman, yang disebut Partai Sosialis sebagai aksi sabotase yang disponsori Amerika Serikat tetapi oposisi mengritiknya sebagai hasil dari korupsi dan salah urus selama dua dekade, demikian Reuters melaporkan.

Puluhan demonstran berusaha menggelar aksi di satu jalan raya di Karakas tetapi dipaksa polisi yang bersenjata peralatan antihuru-hara ke tepi jalan. Para pengunjuk rasa berteriak ke arah para petugas dan mendorong tameng mereka. Seorang wanita disemprot cairan merica, menurut satu siaran radio.

Related News: Venezuelan soldier shoots protester dead in airbase attack

Beberapa bagian Karakas, termasuk Istana Presiden Miraflores, pada Sabtu pagi mengalami pemadaman, menurut saksi mata Reuters. Enam dari 23 negara bagian Venezuela masih padam mulai Sabtu siang, kata Wakil Presiden Diosdado Cabello di televisi negara.

Redaktur: Gusti Nur Cahya Aryani

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019