Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengingatkan warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) untuk mewaspadai banjir sehubungan curah hujan cenderung meningkat.
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengingatkan warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) untuk mewaspadai banjir sehubungan curah hujan cenderung meningkat.

"Kita pagi ini diguyur hujan intensitas sedang dan diperkirakan berlangsung lebih dari empat jam," kata Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak,  Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Senin.

Masyarakat yang tinggal di DAS mencapai ribuan kepala keluarga(KK), sehingga harus diwaspadai kemungkinan terjadi bencana banjir.

Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori rawan banjir karena memiliki 17 sungai besar dan ratusan anak sungai.

Kawasan hulu sungai itu terdapat Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan hutan lindung serta hutan adat Badui.

Apabila, intensitas curah hujan tinggi dapat menimbulkan luapas arus sungai besar, di antaranya Sungai Ciujung, Sungai Ciberang, Sungai Cisimeut, Sungai Cimadur, dan Sungai Cicinta.

BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran DAS agar meningkatkan kesiagaan bencana banjir.
"Kami sudah menyampaikan peringatan dini bencana banjir kepada camat, desa atau kelurahan serta relawan untuk mengantisipasi bencana itu," katanya.

Menurut Kaprawi, saat ini sejumlah daerah langganan banjir tersebar di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Gunung Kencana, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

Kebanyakan mereka warga yang terdampak banjir, karena tinggal di sekitar DAS. "Kami selalu mengingat khusus bagi warga yang tinggal di DAS untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi luapan sungai," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019