Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut baik atas penyelenggaraan Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2019 yang dihadiri lebih dari 4,000 pembeli potensial dari 127 negara .

"Dari pameran ini, ditargetkan nilai penjualannya sebesar 300 juta dolar AS dan berdasarkan pengalaman tahun lalu, dalam enam bulan ke depan bisa mencapai 800 juta dolar AS,” kata Airlangga lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Jadi, lanjut Airlangga, ajang ini menjadi momen yang baik dalam upaya meningkatkan ekspor furntur nasional.

Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto menuturkan, pihaknya mengapresiasi langkah Kemenperin yang mendorong kebijakan hilirisasi industri.

“Kita perlu mensyukuri kekayaan sumber daya alam kita, seperti bahan baku rotan dan kayu, dengan upaya mengoptimalkan nilai tambahnya,” ujarnya.

Selain itu, dalam menghadapi revolusi industri 4.0, perlu dilakukan dengan pemanfaatan teknologi agar menghasikan inovasi produk di industri furnitur. “Banyak ahli dan akademisi yang sudah bisa terjun langsung melakukan riset,” ujarnya.

Soenoto menambahkan, industri furnitur nasional perlu bermitra dengan investor luar negeri seperti dari China. “Jadi, kita kita tidak perlu memusuhi China, karena harusnya kita ber-partner untuk membangun industri kita lebih berdaya saing. Kami yakin Bapak Airlangga Hartarto akan terus mendampingi kita, dan pemerintah membuat regulasi yang bagus buat pengusaha,” tegasnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019