Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup melemah dibayangi kekhawatiran pasar akan perlambatan ekonomi global.

IHSG ditutup melemah sebesar 16,63 poin atau 0,26 persen menjadi 6.366,43. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,44 poin atau 0,04 persen menjadi 995,42.

Analis Indopremier Sekuritas, Mino di Jakarta, Senin, mengatakan di sepanjang perdagangan awal pekan ini, IHSG bergerak bervariasi sebelum akhirnya ditutup melemah.

"Berlanjutnya kekhawatiran investor akan melambatnya ekonomi global seiring dengan buruknya data ketenagakerjaan Amerika di bulan Februari, menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu menguatnya nilai tukar rupiah, sempat membawa indeks berada di teritori positif," ujar Mino.

Dibuka menguat, IHSG tak lama kembali berada di zona merah. Sempat menguat sebentar di sesi kedua, lagi-lagi IHSG kemudian melemah hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi jual bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp558,6 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 371.018 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,35 miliar lembar saham senilai Rp6,59 triliun. Sebanyak 165 saham naik, 240 saham menurun, dan 129 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 99,53 poin (0,47 persen) ke 21.125,09, indeks Hang Seng menguat 274,88 poin (0,97 persen) ke 28.503,3, dan indeks Straits Times melemah 4,45 poin (0,14 persen) ke posisi 3.191,42.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019