Jakarta (ANTARA) - Indonesia Science Expo (ISE) 2019 diharapkan dapat menarik 1.000 peserta mancanegara untuk mempromosikan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta meningkatkan kerja sama atau sinergi para pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah, industri, perguruan tinggi, penyedia produk iptek dan masyarakat.

"Lewat penyelenggaraan yang rutin dilakukan di setiap tahun, ISE diharapkan menjadi barometer kemajuan iptek di Tanah Air," kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko dalam acara peluncuran ISE 2019 di Jakarta, senin.

Para peserta luar negeri, antara lain berasal dari Singapura, Malaysia, China, Jepang, India, Korea, Nigeria, Australia, Inggris, Jerman dan Prancis.

LIPI mengharapkan sekitar 80 ribu pengunjung dari semua kalangan mengunjungi dan melihat hasil iptek di ISE 2019.

"ISE bertujuan untuk memperkenalkan hasil-hasil riset semua orang dari semua kalangan ke masyarakat. Tapi di lain sisi kita juga ingin membuat masyarakat bisa menikmati produk 'science' (sains) secara langsung," katanya.

Dia juga berharap akan ada banyak nota kesepahaman dan kerja sama yang terjalin dari berbagai pemangku kepentingan yang datang di acara itu.

Dia mengatakan ISE 2019 juga menjadi upaya untuk menarik lebih banyak investasi dari luar untuk masuk ke dalam negeri dalam rangka pengembangan iptek dan meningkatkan inovasi melalui terbentuknya kerja sama yang dihasilkan selama interaksi.

ISE 2019 yang bertemakan Today and Beyond akan diselenggarakan pada 23-26 Oktober di Indonesia
Convention Exhibition BSD, Serpong.

"Pemilihan tema ini adalah adalah sebuah pesan untuk menjadikan ilmu pengetahuan menjadi landasan dan modal dasar untuk masa depan yang lebih baik
secara berkelanjutan," tuturnya.

ISE 2019 akan menampilkan pameran iptek dan inovasi industri dari lembaga riset dan perguruan tinggi serta pameran karya ilmiah dari remaja dan anak-anak peserta kompetisi ilmiah Lomba Karya Ilmiah Remaja dan National Young Inventors Award.

Yang berbeda dari perhelatan tahun-tahun sebelumnya, pada 2019 perhelatan ISE berbarengan dengan penyelenggaraan International Exhibition of Young
Inventor (IEYI) yang merupakan kompetisi ilmiah remaja internasional untuk mendorong inovasi dan penemuan di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Sejak diselenggarakan pertama kali pada 2015, Indonesia Science Expo (ISE) menjadi ajang untuk memperkenalkan hasil -hasil terkini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

ISE juga menjadi wadah bagi penyedia dan pemakai hasil riset di berbagai sektor untuk saling bertemu sehingga diharapkan ada sejumlah kerja sama yang akan terbentuk.

Penyelenggaraan ISE menjadi momen komunikasi para peneliti serta pelaku dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat luas.

Selain itu, ISE juga akan disertai dengan kegiatan konferensi ilmiah internasional dan nasional, berbagai lokakarya teknis, serta beragam ajang edukasi ilmiah untuk publik seperti Science Show, Science Art, dan Science Movie.

ISE 2019 diikuti antara lain dari berbagai kementerian, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, lembaga penelitian dan pengembangan, swasta dan industri. (*)

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019