"Selama 2018, yang kami proses sebanyak 9.840 Pekerja Migran Indonesia yang diberangkatkan. Tiap bulannya kurang lebih 700 orang,"
Malang (ANTARA) - Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Kantor Regional Malang mencatat ada sebanyak 9.840 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal sepuluh wilayah kabupaten kota di Jawa Timur, yang diberangkatkan ke luar negeri pada 2018.

Kepala P4TKI Kantor Regional Malang Muhammad Iqbal mengatakan bahwa beberapa wilayah yang menjadi kantong Pekerja Migran Indonesia di wilayah Jawa Timur adalah Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, termasuk juga Kabupaten Banyuwangi.

"Selama 2018, yang kami proses sebanyak 9.840 Pekerja Migran Indonesia yang diberangkatkan. Tiap bulannya kurang lebih 700 orang," kata Iqbal, dalam Dalam Rapat Koordinasi Teknis dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, di Kota Malang, Senin.

Untuk wilayah kerja P4TKI Malang sendiri meliputi wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kota Blitar, dan Kabupaten Blitar.

Iqbal menjelaskan, dari total sebanyak 9.840 pekerja migran tersebut, tidak seluruhnya merupakan pekerja baru. Namun, ada juga pekerja migran yang sempat pulang ke Indonesia, kemudian ingin berangkat kembali untuk bekerja di luar negeri.

"Keberangkatan mereka itu tergantung musimnya juga, biasanya terjadi peningkatan pada awal tahun, sesudah Idul Fitri, dan akhir tahun," kata Iqbal.

Pada wilayah kerja P4TKI Malang, terdapat kurang lebih sebanyak 73 perusahaan yang terdaftar sebagai penyalur tenaga kerja resmi. Kota Malang sendiri merupakan salah satu pusat para penyalur tenaga kerja untuk wilayah Timur Tengah.

"Kota Malang merupakan tempat transit. Banyak perusahaan penyalur yang ada di sini, akan tetapi tenaga kerja bersumber dari luar wilayah Kota Malang," kata Iqbal.

Khusus untuk Kota Malang, tercatat ada sebanyak 166 pekerja migran yang bekerja di luar negeri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 132 orang merupakan pekerja perempuan.

Baca juga: Kompetensi jadi kunci perlindungan pekerja migran

Baca juga: Padma Indonesia: Januari-Maret 27 pekerja migran asal NTT meninggal


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019