Denpasar (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir Jero Wacik mengharapkan pemerintah daerah untuk segera mendaftarkan karya-karya budayanya ke lembaga hak intelektual. "Kami himbau kepada Gubernur, Bupati dan Walikota di Indonesia agar rajin-rajin mendaftarkan karya-karya budayanya ke lembaga hak intelektual," kata Menbudpar, Ir Jero Wacik di Nusa Dua, Bali, Kamis. Dalam pembukaan Nusa Dua Fiesta (NDF) 2007 itu, Menbudpar mengatakan, pendaftaran karya-karya budaya nusantara tersebut sebagai upaya untuk melindungi karya budaya Indonesia dari pengakuan negara lain. "Jika sudah dilakukan pendaftaran ke lembaga hak cipta, seandainya di kemudian hari ada yang berani meniru atau mengakui dan tanpa meminta izin, kita bisa tuntut keras," ucapnya. Wacik secara khusus meminta kepada Gubernur Bali Dewa Beratha, agar karya-karya budaya Bali yang begitu banyak didaftarkan secara bersama-sama atau kolektif. "Kami harapkan agar karya seni budaya yang ada di Bali, seperti misalnya penjor, gamelan Jegog, Tektekan, tari Pendet dan sebagainya segera didaftarkan," katanya. Lebih lanjut Wacik mengatakan, pariwisata Indonesia bertujuan untuk mensejahterakan rakyat secara menyeluruh, bukan pada perorangan atau individu. Karena itu melalui pariwisata berupaya bangkit dari kemiskinan yang tengah melanda bangsa Indonesia. "Sektor pariwisata di tanah air cukup berpotensi, karena dimasing-masing daerah beranekaragam budaya dan alam yang dimiliki sebagai modal utama untuk pariwisata," ucapnya. Menbudpar berharap, kepada peserta dari provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang ikut dalam kegiatan NDF 2007 mampu saling tukar pengalaman dan belajar mengelola sektor pariwisata seperti di Pulau Dewata ini. "Daerah-daerah lain agar terus belajar dan melihat perkembangan pariwisata Bali dalam hal mengelola, sehingga dapat tumbuh dan berkembang," kata Wacik. Kegiatan yang dipusatkan di Pulau Peninsula kawasan pariwisata internasional dengan luas lahan lima hektar itu, diikuti 19 provinsi dan 41 kabupaten/kota di Indonesia berlangsung selama empat hari (18-21/10). Dalam even tersebut, para wisatawan nusantara dan mancanegara yang berlibur di Bali dapat menyaksikan berbagai atraksi diantaranya budaya, rancang busana, berbagai aneka masakan, kerajinan cindera mata, olahraga, pameran, kesenian daerah maupun pergelaran musik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007