salah satu permasalahan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 adalah UMKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi
Semarang (ANTARA) - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka terus mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan daya saing dengan produk-produk dari luar negeri.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Gati Wibawaningsih di Semarang, Selasa, menyebutkan salah satu permasalahan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 adalah UMKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi

"Melalui program ini, kami berharap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya," katanya di sela acara e-Smart IKM 2019 di Gedung UTC Semarang.

Menurut dia, e-Smart IKM 2019 dengan tema "IKM Go Digital" merupakan langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam mempersiapkan IKM menuju revolusi industri 4.0.

Penggunaan internet dan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia saat ini, kata dia, semakin membaik dan berkembang.

Berdasarkan data Asoisasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada 2017 tercatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,3 persen dari total penduduk Indonesia.

"Penetrasi penggunaan internet tersebut diharapkan juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses seperti jual beli online," ujarnya.

Acara e-Smart IKM 2019 dihadiri 1.000 IKM dari seluruh Jawa Tengah yang berkolaborasi dengan 15 platform digital dan lembaga pembiayaan serta dikemas dalam konsep pameran, talk show, dan workshop.

Acara ini juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah dan Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota se-Jateng.

"Kolaborasi ini merupakan kekuatan untuk memperkuat daya saing industri Indonesia, kita harus bergerak bersama," tambah Gati.

Program e-Smart IKM sendiri diluncurkan oleh Kemenperin pada 2017 dan sampai dengan 2018 tercatat sebanyak 5.945 IKM dari seluruh Indonesia turut serta dalam program tersebut serta membuahkan nilai transaksi sebesar Rp1,3 miliar atau naik 773 persen dari nilai transaksi tahun sebelumnya yang hanya Rp168 juta.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019