Jakarta (ANTARA) - Masyarakat yang mengikuti uji coba publik Moda Raya Terpadu (MRT) menyambut positif moda transportasi baru di ibu kota ini yang juga disebut lebih baik dari milik negara tetangga Singapura.

Pujian datang dari Irfan (40), yang mengikuti uji publik ini bersama putranya. Menurut karyawan salah satu perusahaan konstruksi di Jakarta Barat tersebut, moda transportasi baru Jakarta ini lebih canggih dari moda serupa di negara tetangga Singapura.

"Menurut saya, ini lebih canggih dan baik dari SMRT milik Singapura dari segi fasilitas, kecepatan hingga tarifnya," kata Irfan yang ditemui di stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Menurut Irfan, moda transportasi ini bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi kemacetan Jakarta, namun tidak dalam jangka pendek.

"Untuk jangka pendek sepertinya belum, karena penduduk Jakarta bukan hanya Selatan ke Utara saja, tapi Barat dan Timur perlu juga. Namun dalam jangka panjang bisa kalau sudah terbentuk semuanya bisa mengatasi kemacetan," ucap Irfan menambahkan.

Namun Irfan mengaku masih belum akan beralih menggunakan transportasi MRT ini dalam waktu dekat karena tidak teraksesnya lokasi tempat tinggalnya.

"Kalau dalam jangka pendek belum ya karena masih terbatas, saya rumah di Jakarta Timur, kerjaan dan orang tua saya di Jakarta Barat. Inginnya naik kereta namun karena belum ada ke arah sana jadi belum bisa. Kalau nanti sudah ada pasti pindah moda transportasi saya," ucap Irfan menambahkan.

Sementara, Tomi Saputra yang ditemui di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa, menyebut moda transportasi ini memiliki keunggulan yang utama adalah tepat waktu, selain fasilitas yang nyaman.

"Ke depan saya segera beralih ke moda transportasi ini ketika beroperasi penuh. Karena untuk saat ini, inilah yang paling cepat," ujar Tomi.

Uji Publik MRT Jakarta akan berlangsung pada 12-24 Maret 2019. Saat uji coba ini, masyarakat bisa mengakses 13 stasiun sepanjang koridor Lebak Bulus-Bundaran HI.

Pendaftaran uji publik MRT, telah dibuka sejak Selasa 5 Maret 2019 yang direncanakan akan terus dibuka hingga 23 Maret 2019 mendatang melalui laman web, www.jakartamrt.co.id, atau di laman web www.ayocobamrtj.com.

PT MRT Jakarta juga bekerjasama dengan PT Bukalapak.com dalam penyelenggaraan uji coba publik ini setelah sebelumnya melewati proses pengadaan barang dan jasa. Melalui situs web tersebut, calon pendaftar dapat mendaftar melalui akun Bukalapak.com, lalu mengisi detail pendaftaran dan mendapatkan tiket elektronik melalui posel yang akan ditunjukkan kepada petugas di hari keikutsertaan pendaftar di stasiun yang dimaksud.

Akan ada dua pilihan jenis pendaftar, yaitu dengan kebutuhan khusus dan non-kebutuhan khusus. Hal ini diperlukan karena kondisi dan situasi di beberapa stasiun MRT Jakarta masih dalam tahap uji coba dan penyelesaian. Selama masa uji coba publik ini, akan diberlakukan kuota per hari sehingga bila hari yang diinginkan telah penuh, masyarakat dapat memilih hari lainnya.

Baca juga: Sertifikasi sarana dan prasarana di stasiun layang MRT belum rampung

Baca juga: MRT angkut 4.000 warga Jakarta di hari perdana uji publik

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019