Al-Quds (ANTARA) - Pasukan Israel menutup gerbang yang menjadi tempat bentrokan di Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Jerusalem) Timur di tengah bentrokan dengan warga Palestina, kata seorang pejabat Palestina pada Selasa.

"Puluhan prajurit Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha dan menyerang sejumlah tokoh agama," kata Firas Ad-Dibbs, Juru Bicara Departemen Waqaf Islam Al-Quds, organisasi yang dikelola oleh Jordania dan bertanggung-jawab untuk mengawasi tempat suci Islam, di dalam satu pernyataan.

Ia mengatakan Direktur Masjid Al-Aqsha Omar Kiswani dan Sheikh Wasef Al-Bakri, Penjabat Hakim Tertinggi Pengadilan Agama Islam di Al-Quds, termasuk di antara orang yang diserang oleh polisi Israel.

Ia menyatakan pasukan Israel menyerang dengan menggunakan pentungan puluhan orang Muslim yang sedang beribadah di dekat Masjid Kubbah Ash-Shakhrah (Dome of the Rock) di kompleks tersebut, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

"Lima orang Palestina ditangkap dan ditahan untuk diinterogasi," kata Ad-Dibs.

Tak ada laporan dari Pemerintah Israel mengenai laporan itu.

Ketegangan telah meningkat di Al-Quds sejak Februari, ketika polisi Israel sempat menutup Bab Ar-Rahmah di Kompleks Masjid Al-Aqsha, yang terletak berdampingan dengan tempat suci umat Yahudi, Tembok Barat (Bouraq/Tembok Ratapan), di Kota Tua Al-Quds, sehingga menyulut kemarahan demonstran Palestina.

Dalam beberapa pekan, Pemerintah Israel telah melarang sejumlah orang Palestina --termasuk tokoh agama-- memasuki Kompleks Masjid Al-Aqsha, tempat suci ketiga umat Muslim setelah Mekkah dan Madinah.

Israel menduduki Al-Quds Timur, tempat Al-Aqsha berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel kemudian mencaplok seluruh kota itu pada 1980, dalam tindakan yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Baca juga: Israel larang tujuh perempuan Palestina masuk Al-Aqsha

Baca juga: Tentara Israel gerebek Masjid Al Aqsa usai bentrokan

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019