Paris (ANTARA) - Otoritas penerbangan sipil Prancis DGAC pada Selasa (12/3) mengumumkan pihaknya telah melarang pesawat Boeing 737 MAX dari wilayah udara Prancis setelah kecelakaan pesawat dengan model yang sama di Ethiopia dua hari lalu.

"Mengingat keadaan kecelakaan di Ethiopia, pihak berwenang Prancis telah mengambil keputusan, sebagai tindakan pencegahan, untuk melarang penerbangan komersial pada Boeing 737 MAX ke, dari, atau di wilayah Perancis," kata DGAC.

"Prancis tetap memperhatikan unsur-unsur penyelidikan yang akan datang serta keputusan regulator Eropa dan Amerika," tambahnya.

DGAC memutuskan untuk menutup wilayah udara negara itu bagi model pesawat AS setelah pesawat Ethiopia Boeing 737 MAX 8 menuju Nairobi, Kenya, jatuh tak lama setelah lepas landas dari ibukota Ethiopia, Addis Ababa, pada Minggu (10/3) pagi, menewaskan semua 157 orang di dalamnya.

Kecelakaan itu adalah kecelakaan kedua yang melibatkan model Boeing 737 MAX dalam lima bulan terakhir. Pada Oktober 2018, pesawat maskapai Lion Air jatuh di perairan Indonesia, menewaskan 189 penumpang.

Baca juga: Saham Boeing anjlok setelah pesawat 737 Max 8 jatuh lagi

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019