Kupang (ANTARA) - KPU Nusa Tenggara Timur meminta KPU Kabupaten Flores Timur untuk mulai memetakan TPS mana saja di Larantuka di Pulau Flores yang berdampak langsung dengan tradisi keagamaan Katolik, Semana Santa.

"Ada beberapa cara yang kami lakukan kalau memang pelaksanaan Pemilu 2019 akan tetap dilaksanakan pada 17 April nanti khusus untuk wilayah Flores Timur. Salah satunya memetakan TPS mana saja yang berdampak langsung pada acara keagamaan itu," kata Ketua KPU NTT, Thomas Dohu, kepada wartawan, di Kupang, Rabu.

Selain memetakan TPS yang terdampak penyelenggaraan Semana Santa, dia juga meminta agar dilakukan identifikasi penyelenggara Pemilu mulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, serta Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara, agar tidak terlibat dalam acara keagamaan Semana Santa itu.

"Kita hindari agar jangan sama mulai dari PPK, PPS dan KPPS terlibat juga dalam panitia Semana Santa tahun ini. Jika ada maka harus dihindari," ujar dia.

Semana Santa berasal dari kata semana (pekan) dan santa (suci), yang artinya pekan suci yang dimulai dari Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci hingga Perayaan Minggu Paskah. Umat Katolik merupakan komponen penduduk paling dominan jumlahnya di sana.

Sampai sejauh ini, kata dia, belum ada pemberitahuaan penundaan Pemilu di kabupaten itu, walaupun mereka juga sudah melaporkan ada penolakan dari beberapa pihak.

"Pada intinya pelaksanaan Pemilu tetap dilaksanakan, karena sampai hari ini kami belum mendapatkan penjelasan juga dari KPU terkait Pemilu di kabupaten itu," kata dia.

Terkait perhitungan surat suara, usai pelaksanaan Pemilu, pihaknya menargetkan pada 17 April malam seluruh proses perhitungan sudah selesai, minimal pengisian C1 Plano sehingga pada 18, umat Katolik di daerah itu bisa melaksanakan Ibadah Tri Hari Suci.

Pelaksanaan Pemilu 2019 bertepatan dengan Hari Rabu Trewa, dimana tradisi Rabu Trewa adalah tradisi menyambut Tri Hari Suci, mulai dari Kamis Suci, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.

Beberapa pihak salah satunya Kepala Polda NTT, Inspektur Jenderal Polisi Raja Erizman, yang sempat meminta agar Pemilu 2019 ditunda atau digeser. Ia menilai perayaan Paskah merupakan aktivitas kolektif sangat religius bagi warga di Kabupaten Flores Timur yang terkenal memiliki tradisi keagamaan menyambut Paskah (Semana Santa).

Oleh karena itu, dia khawatir banyak warga di daerah itu yang pada akhirnya tidak bisa mengikut Pemilu dalam keadaan seperti itu.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019