Kulon Progo (ANTARA) - Proyek Bandara New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta  menyerap 5.000 tenaga kerja, kata Project Manager NYIA Taochid Purnomo Hadi.

"Sampai saat ini, jumlah pekerja proyek Bandara New Yogyakarta International Airport sudah mencapai 5.000 orang dengan berbagai spesifikasi pekerjaan," kata Taochid Purnama Hadi di Kulon Progo, Rabu.

Tim manajemen PT Angkasa Pura I yang menangani sumber daya manusia (SDM) juga sudah mulai melakukan rekrutmen tenaga kerja untuk pengoperasian minimum penerbangan internasional yang direncanakan pada awal April 2019. Adapun rekrutmen tenaga kerja yang dibutuhkan, seperti security, office boy, hingga calon pegawai lainnya.

Terkait keterlibatan pekerja lokal, khususnya warga terdampak pembangunan Bandara NYIA, Taochid mengatakan sampai saat ini sudah banyak warga yang masuk dan terlibat dalam proyek Bandara NYIA. Untuk pekerca profesional, AP I telah memberikan training seperti ground handling dengan sertifikasi nasional sebanyak 39 orang.

"Sebanyak 39 orang dengan sertifikasi ground handling berasal dari warga terdampak Bandara NYIA, dan warga Kulon Progo dan sekitarnya. Mereka sudah lulus semua. Dengan sertifikat yang mereka miliki, tidak hanya bisa bekerja di Bandara NYIA, tapi juga nasional yang membutuhkan," katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo Eko Wisnu Wardhana mengatakan kebutuhan tenaga kerja di NYIA sangat besar, khususnya di bagian cleaning servis. "Kebutuhan paling banyak cleaning servis, hampir separuh dari kebutuhan mereka, tapi jumlah pastinya berapa kewenangan itu kewenangan AP1," kata Eko.

Eko mengatakan dengan kebutuhan yang besar ini membuka peluang warga Kulonprogo untuk bekerja di bandara. Adapun saat ini berdasarkan komitmen AP1 dengan Pemkab, prioritas tenaga kerja di NYIA terbagi menjadi tiga bagian, yakni warga terdampak langsung bandara, warga terdampak dan di luar itu semua.

"Sesuai komitmen AP1 ada istilahnya warga terdampak langsung, terdampak dan di luar itu. Kita bersepekakat ada rekrutmen yang diumumkan bagi warga terdampak langsung yang diprioritaskan tapi tetap sesuai kriteria," jelas Eko.

Meski demikian, hal itu tidak menutup peluang bagi warga lain khususnya yang telah mendapat pelatihan di BLK untuk melamar kerja di bandara.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019