Jakarta (ANTARA) - Peta jalan Making Indonesia 4.0 menjadi arah dan strategi yang jelas dalam upaya mengembangkan industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global pada  era digital dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten di bidang teknologi digital

“Nah, SDM industri berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional karena tenaga kerja di sektor manufaktur menyumbang cukup besar terhadap  total pekerja di Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Haris menegaskan, SDM terampil menjadi salah satu kunci utama dalam mendongkrak kemampuan industri, selain melalui investasi dan teknologi.

Dalam hal ini, Indonesia memiliki modal besar dari ketersediaan SDM produktif karena sedang menikmati masa bonus demografi hingga tahun 2030.

Pada 2018, tenaga kerja industri manufaktur berkontribusi sebesar 14,72 persen terhadap total tenaga kerja nasional.

Berdasarkan catatan Kemenperin, selama periode empat tahun terakhir, penyerapan tenaga kerja di sektor industri terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, industri membuka lapangan kerja sebanyak 15,54 juta orang, kemudian naik di tahun 2016 menjadi 15,97 juta orang.

Pada 2017, sektor manufaktur menerima tenaga kerja hingga 17,56 juta orang dan melonjak pada 2018 menjadi 18,25 juta orang.

Sejak 2015 ke 2018, terjadi kenaikan 17,4 persen dan ini diperkirakan bisa menambah lagi penyerapan tenaga kerjanya di tahun 2019 seiring dengan realisasi investasi dari sejumlah perusahaan.

Oleh karena itu, SDM industri perlu didorong untuk memanfaatkan teknologi terkini agar dapat memacu produktivitas dan inovasi.

Lima teknologi digital sebagai fundamental dalam kesiapan memasuki era revolusi industri 4.0, di antaranya artificial intelligence, internet of things, wearables (augmented reality dan virtual reality), advanced robotics, serta 3D printing.

“Jadi, dengan program Making Indonesia 4.0, kami menyiapkan SDM industri yang kompeten dengan teknologi digital sehingga kegiatan produksi semakin efisien, produktif, dan inovatif. Ini tentunya akan mendongkrak daya saing manufaktur kita di pasar domestik hingga global,” paparnya.
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019