Jakarta (ANTARA) - Grab Holdings Inc meluncurkan perangkat Grab Defence, sebuah teknologi untuk mendeteksi dan mencegah tindak kecurangan kepada mitra strategis, sekaligus memperkuat ekosistem teknologi dan arus transaksi.

Wui Ngiap Foo, Head of User Trust Grab mengatakan, teknologi itu menggunakan machine learning yang menganalisis jutaan data secara reaI-time untuk mendeteksi pola kecurangan, baik yang telah ada maupun yang baru.

"Tindak kecurangan akan terus berevolusi, oleh karena itu kami membangun algoritma yang juga dapat berevolusi dan mempelajari polanya sehingga kita bisa selangkah lebih maju dari pelaku kejahatan," kata Wui Ngiap Foo di acara peluncuran Grab Defence di Jakarta, Rabu.

Nantinya rangkaian Grab Defence ini akan menjadi bagian dan strategi GrabPlatform, sebuah platform terbuka milik Grab dengan serangkaian API (application programming interface) untuk membantu mitra mengintegrasikan layanan mereka dengan Grab.

Ia menerangkan, saat ini semakin maraknya tindak kecurangan yang tidak hanya terjadi di industri hailing, namun kini menjadi salah satu masalah bagi pemain ekonomi digital.

"...akibat adanya kecurangan, dan kecurangan ini juga terjadi pada bisnis kami yang disebabkan oleh pengemudi yang menggunakan GPS palsu, transaksi palsu dan lain sebagainya," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menambahkan, "Kita telah melihat bagaimana sindikat kejahatan mendapatkan keuntungan secara ilegal untuk mencuri insentif hasil kerja keras mitra pengemudi dan menciptakan pengalaman buruk bagi pengguna di platform Grab."

"Kami telah meluncurkan kampanye 'Grab Lawan Opik' tahun lalu di Indonesia untuk memerangi order fiktif dan mencanangkan Grab FairPlay yang mendorong mitra pengemudi kami untuk melaporkan tindak kecurangan yang terjadi dalam ekosistem Grab," tambah Ridzki di lokasi yang sama.

"Kami senang dapat menghadirkan layanan Grab Defence bagi para mitra strategis kami demi menciptakan perkembangan ekosistem teknologi yang sehat di Indonesia," tambahnya.

Fitur

Layanan Grab Defence mempunyai tiga fitur utama. Masing-masing fitur berfungsi secara terpisah pengaplikasiannya yakni, Event Risk Management Suite yang dapat digunakan kalangan pebisnis untuk memprediksi resiko secara realtime dengan menetapkan sejumlah tolak ukur kecurangan (Rules Engine) sesuai dengan model bisnis dan kebutuhan.

Kedua, Entity Intelligence Services yang menggunakan database Grab serta keahlian dalam mengidentifikasi berbagai jenis entitas pelaku kejahatan (seperti nomor telepon, alamat e-mail, dan lain-lain) untuk memprediksi potensi risiko kepada semua pengguna yang berinteraksi dengan platform tersebut.

Adapun yang terakhir adalah Device dan Network Intelligence Services yang mendeteksi pelaku kejahatan melalui perangkat yang digunakan oleh pengguna.

Selama beberapa tahun belakangan, Grab telah berinvestasi besar untuk pengembangan sistem yang lebih kuat berkat dukungan machine learning serta kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi dan mencegah kecurangan pada platform Grab.

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019