Jakarta (ANTARA) - Aktor Dian Sidik berharap film-film Indonesia bisa mengangkat lebih banyak daerah baru sebagai latar belakang agar lebih berwarna, tidak cuma kota besar seperti Jakarta atau pulau Bali yang ternama.

Aktor kelahiran Surabaya itu membintangi film "Kuambil Lagi Hatiku", yang menjadi bukti kebangkitan Produksi Film Negara setelah vakum 26 tahun.

Candi Borobudur jadi latar belakang juga aspek penting dari "Kuambil Lagi Hatiku" yang disutradarai oleh Azhar "Kinoi" Lubis.

"Saya harap ada film-film lain yang mengangkat daerah lain, jangan cuma Yogyakarta," ujar Dian setelah penayangan perdana "Kuambil Lagi Hatiku" di Jakarta, Rabu.

Pemeran tokoh antagonis Kalingundil dalam "Wiro Sableng" itu mengingat film "Eat Pray Love" (2010) yang dibintangi Julia Roberts dan mengambil latar belakang Ubud, Bali.

"Dari banyak syuting FTV, baru lihat ada daerah seperti itu di Bali," ujar aktor kelahiran 11 Oktober 1979 itu.

Dian berharap PFN bisa membuat film-film baru yang lokasinya bertempat di daerah-daerah Indonesia yang belum banyak terjamah orang.

"Biar bisa menunjukkan ke negara lain, kita negara kaya," tuturnya.

Dian berperan sebagai Dimas di "Kuambil Lagi Hatiku", di mana karakternya jadi sumber komedi dan memancing tawa penonton.

Film yang mengangkat dua budaya itu bercerita tentang Sinta (Lala Karmela), gadis blasteran Indonesia-India yang sedang merencanakan pernikahan dengan kekasihnya di India.

Menjelang hari pernikahan, ibunya, Widi (Cut Mini) mendadak menghilang ke Indonesia. Sinta nekat menyusul ibunya ke Desa Borobudur, kampung halaman yang asing di matanya.

Film yang akan tayang pada 21 Maret 2019 ini dibintangi oleh Lala Karmela, Cut Mini, Dimas Aditya, Ria Irawan, Sahil Shah dan Ence Bagus.

Baca juga: "Kuambil Lagi Hatiku", tanda kebangkitan Produksi Film Negara

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019