Untuk pemeliharaan dan perawatannya, tidak jauh beda dengan jenis-jenis padi lain pada umumnya, baik sejak persemaian, bercocok tanam hingga pemupukan
Barabai, Kalsel (ANTARA) - Petani Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, tiba-tiba terkenal setelah sukses mengembangkan padi raksasa dengan batang setinggi dua meter.

Petani yang sukses mengembangkan pdi raksasa jenis varietas Petani Indonesia Menggugat (PIM) 1, Aliansyah (45) di Barabai mengatakan, saat ini dia banyak menerima pesanan benih padi tersebut dari beberapa petani di daerah maupun luar daerah.

Masyakat Desa Jatuh Kecamatan Pandawan HST itu juga mengaku, sejak foto padinya viral di media sosial, banyak warga yang penasaran mendatanginya, untuk sekedar melihat padinya atau ingin belajar.

Menurut dia, padi varietas PIM 1 itu tergolong baru dan unik di Kabupaten HST. Khusus wilayah Kecamatan Pandawan, baru Aliansyah yang mencoba menanamnya.

"Saya baru mencoba menanam sekitar Dua borongan lebih di lahan sawah dengan bibit sebanyak satu kilogram, yang harganya Rp 50 Ribu. Saya berencana memanennya pada hari Sabtu (16/3) ini," kata ayah dua anak ini.

Aliansyah mengaku tertarik mengembangkan padi itu setelah membaca artikel di media online, yang menyebutkan, dengan menanam padi PIM 1 di lahan seluas Setengah hektare mampu menghasilkan padi sebanyak 5 ton.

"Untuk pemeliharaan dan perawatannya, tidak jauh beda dengan jenis-jenis padi lain pada umumnya, baik sejak persemaian, bercocok tanam hingga pemupukan," katanya.

Ali mulai bercocok tanam padi tersebut, sejak 16 Desember 2018 dan alhamdulillah sebentar lagi akan panen. Walaupun ada sedikit masalah karena batang padi yang terlalu tinggi membuat mudah rebah saat ada angin ribu atua hujan, namun ia mencoba mengatasinya dengan membuat penyangga bambu untuk padi-padi tersebut.

Rencananya, Ali akan kembali menanam padi jenis baru tersebut, pada musim tanam berikutnya, karena hasilnya sangat memuaskan.

Penyuluh Pertanian desa Jatuh, Murhaniah mengatakan,prospek pengembangan jenis padi PIM 1 itu sangat menjanjikan dan menguntungkan.
Varietas padi itu juga diklaim sebagai padi yang tahan akan serangan hama penyakit.Selain itu, umur padi pun tergolong singkat, karena bisa panen sekitar 120 hari.

Batangnya memang sangat tinggi dibandingkan jenis padi lain, yaitu sekitar 155 hingga 195 cm. Namun jumlah bulir yang dihasilkan sekitar 400-500 per malai dan hasilnya bisa mencapai 9,1 ton per hektar.

"Memang ada sedikit masalah yaitu karena batang terlalu tinggi hingga mudah rebah jika ditimpa angin ribut, namun bisa disiasati dengan meletakan penahan kayu di setiap batangnya," kata wanita yang pernah masuk dalam tiga besar terbaik se-Kalsel sebagai penyuluh pertanian itu.

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019