Jakarta (ANTARA) - Universitas Esa Unggul di kawasan Kebon Jeruk Jakarta Barat menjalin kerja sama dengan universitas di Tiongkok sebagai upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa ditengah-tengah persaingan global.

"Sejak kerja sama 2013, kami sudah memberangkatkan tiga angkatan berjumlah 50 orang, sebanyak 29 diantaranya sudah lulus, serta seluruhnya sudah berkerja bahkan enam orang berkerja di luar negeri (Taiwan, Korea, dan Beijing)," kata Rektor Universitas Esa Unggul, Arief Kusuma di Jakarta, Kamis.

Sedangkan kerja sama dengan Nanjing Xiao Zhuang Univesity menurut Arief merupakan tindak lanjut dari kerja sama sebelumnya untuk ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi.

"Saya berharap kerja sama lebih resiprokal (saling berbalasan) di antaranya melalui pertukaran tenaga pengajar," ujar Arief.

Menurut dia dengan jumlah mahasiswa yang tahun ini diperkirakan bisa mencapai 20.000 orang merupakan hal penting menjalin kerja sama dengan universitas di dalam dan luar negeri sebagai upaya meningkatkan daya saing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Sebagai tahap awal kerja sama, saat ini masih bergerak di bidang program studi ekonomi manajemen dan teknologi informasi, namun tidak tertutup kemungkinan akan dikembangkan lebih luas lagi, jelas dia.

Sedangkan Vice President Nanjing Xiao Zhuang University, Zhang Bo berharap kerja sama dapat ditingkatkan dengan memberikan peluang bagi mahasiswanya untuk dapat melakukan praktek kerja lapangan di Universitas Esa Unggul.

"Kami berharap dengan praktek kerja lapangan ini mahasiswa asal Tiongkok dapat mempelajari budaya dan bahasa di Indonesia," ujar dia.

Zhang Bo mengatakan, pihaknya dalam kerja sama ini akan mendirikan kantor perwakilan di Universitas Esa Unggul, mengingat universitas ini memiliki kualitas dan kredibilitas yang dapat dipercaya.

Menurut Zhang Bo, program kerja sama pendidikan untuk mahasiswa International Program Esa Unggul ini tak hanya antar dua lembaga pendidikan, namun juga antar dua negara yang tengah saling belajar.

‘Kami banyak belajar dari Indonesia mengenai bagaimana melakukan reformasi birokrasi dan Indonesia juga belajar mengenai teknologi, keduanya bisa saling melengkapi, kata dia.

Arief mengatakan, saat ini, Universitas Esa Unggul International Program telah bekerjasama dengan tiga universitas terkemuka di Tiongkok, yaitu Jiangsu Second Normal University (JSNU) jurusan Communication and Wsual Design, Nanjing Xiathuang University (NXU) jurusan Informatics Engineering,dan North China Electric Power University (NCEPU) jurusan lndustrial Engineering.

Arief juga menyampaikan, program internasional telah menyiapkan tiga program,yaitu joint degree yakni mahasiswa dapat mengikuti kuliah dua tahun di Universitas Esa Unggul dan dua tahun di Tiongkok.

Baca juga: Universitas Yunnan Minzu bidik mahasiswa Indonesia

"Selain itu tersedia juga, double degree, pada program ini mahasiswa mendapatkan gelar sarjana baik dari universitas Esa Unggul maupun Universitas mitra Esa Unggul di Tiongkok," ujar dia.

“Sedangkan International Class, mahasiswa dapat mengikuti kuliah di Esa Unggul namun perkuliahan berbasis International Class. Mahasiswa di International Class memiliki kesempatan untuk merasakan atmosfer internasional dengan mengikuti pertukaran pelajar, internship dl luar negeri dan kegiatan camp yang diadakan oleh partner universitas di luar negeri. Intinya kuliah di dalam negeri tapi ”rasa” luar negeri,” ujar Zhang Bao.

Selain itu, untuk ketiga program tersebut, mahasiswa/i program internasional akan diberikan pembekalan bahasa seperti  Bahasa Mandarin selama empat semester dan Bahasa Inggris.

"Harapannya ketika lulus mahasiswa dapat menguasai 3 bahasa dan dapat bersaing dl mancanegara. Selain dengan Tlongkok, Kampus Internasional Universitas Esa Unggul juga menggalang kerja sama dengan Jepang, Korea, dan negara-negara ASEAN.

Kerja sama kedua universitas ini dituangkan dalam MOU yang ditandatangani Rektor Universitas Esa Unggul, Arief Kusuma dan Vice President Nanjing Xiao Zhuang University, Zhang Bo disaksikan civitas akademi kedua universitas. 

Baca juga: Bahasa Indonesia di Tiongkok
 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019