Nilai-nilai itu sudah ada di masyarakat tinggal kita memperkuat, butuh komitmen dari semua pihak
Jakarta (ANTARA) - Deputi bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nyoman Shuida mengatakan, gerakan Revolusi Mental masih diperlukan jika ingin Indonesia lebih maju dan lebih hebat.

"Kalau kita ingin Indonesia lebih maju, lebih hebat, gerakan ini penting," kata Nyoman Shuida usai Diskusi Forum Merdeka Barat dengan tema Membangun Karakter dan Mental Indonesia di Kantor Staf Presiden di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sudah banyak gerakan Revolusi Mental yang dilakukan seperti rekruitmen PNS dengan sistem komputer yang masuk Gerakan Indonesia Melayani, kebijakan bantuan sosial dalam Gerakan Indonesia Bersatu dan lainnya.

Dia mengatakan, Revolusi Mental bukan suatu gerakan yang baru, tapi sesuatu yang sudah ada diakar masyarakat tentang gotong royong,nilai integirtas, etos kerja dan lainnya.

"Nilai-nilai itu sudah ada di masyarakat tinggal kita memperkuat, butuh komitmen dari semua pihak," tambah dia.

Karena itu upaya yang harus dilakukan untuk terus menumbuhkan Revolusi Mental membangun komitmen, karena sekarang belum semua orang memahami tentang gerakan Indonesia bersih, tertib, mandiri, melayani dan bersatu.

Saat ini, tambah Nyoman, Kemenko PMK tengah membentuk gugus tugas untuk memperkuat Revolusi Mental. Namun dari 34 provinsi baru 13 provinsi dan baru 34 dari 534 kabupaten kota yang membentuk gugus tugas.

"Artinya butuh komitmen untuk mengimplementasikan Revoluasi Mental. Kita perlu memperkuat integritas, bangun etos kerja yang baik, menguatkan gotong royong," katanya.
 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019