Meulaboh, Aceh (ANTARA) - Komadan Korem (Danrem) 012/ Teuku Umar, Kodam Iskandar Muda (IM) Provinsi Aceh, Kolonel Inf Aswardi, S.E, menyampaikan, prajurit TNI berkewajiban membantu dalam penanggulangan bencana karena termasuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

"Dalam OMSP, kami lebih mengedepankan operasi teritorial. Sesuai dengan tugas pokok tersebut, maka setiap prajurit memiliki kewajiban untuk membantu dalam penanggulangan setiap bencana," katanya di Meulaboh, Kamis.

Penegasan itu disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan workshop pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) di Meulaboh, wilayah teritorial Korem 012/ TU.

Ia menyampaikan, bencana yang terjadi saat ini sudah seperti suatu program rutin, terlebih lagi disebut BPBA bahwa puncak bencana kebakaran akan terjadi pada April sampai dengan Agustus 2019.

"Seharusnya hal ini dapat dicegah dengan tindakan refresif dan preventif, sehingga bencana dapat diminimalisir. Dihadapkan dengan kondisi alam Provinsi Aceh yang sangat berpotensi terhadap bencana kebakaran,"  ujar Danrem.

Dia menyatakan, sepanjang 2019, terlihat sudah banyak terjadi kebakaran di wilayah Aceh Barat dan Nagan Raya, ternyata sulitnya akses masuk ke lokasi kebakaran menjadi salah satu faktor menghambat percepatan proses penanganan.

Ia sangat mengapresiasi dalam hal penindakan hukum, sehingga hal tersebut akan memberikan efek jera kepada oknum pelaku pembakaran lahan dan hutan, tindakan preventif sangat diperlukan.

"Namun kita harus melihat tindakan refresif untuk merubah mindset personal, dengan tingkat persentase yang sangat meningkat adalah unsur kesengajaan dari pelaku," kata Danrem.

Dia  sangat mendukung dengan upaya yang dilakukan oleh BPBA, dengan adanya kerja sama antarinstansi terkait, tindakan preventif selanjutnya, adalah membuat jalan, jalur dan steking untuk mendapatkan sumber air yang efektif.

"Kita berharap kegiatan ini dapat menjadikan kita bersatu dan kuat untuk bahu membahu dalam menyelesaikan permasalaahan karhutla," ujar Danrem.

Apa yang disampaikannya tersebut terbukti, pada setiap terjadi karhutla di wilayah teritorial Korem 012/ TU mencakup Barat Selatan Aceh hingga Kota Sabang, prajurit TNI selalu menjadi garda terdepan dalam setiap upaya penangganan karhutla.
 

Pewarta: Anwar
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019