Semuanya ini akan kita support baik itu penelitian di lembaga Litbang maupun di Perguruan Tinggi.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Kemal Prihatman menjelaskan penguatan inovasi itu bukan hanya menghasilkan suatu produk tertentu saja tetapi juga kegiatan risetnya, kegiatan SDM atau kegiatan kelembagaannya.

"Semuanya ini akan kita support baik itu penelitian di lembaga Litbang maupun di Perguruan Tinggi," kata Kemal di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) Open Innovation 2019 di Aula Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta, Kamis.

Ia mencontohkan untuk beberapa insentif proses inovasi di Universitas Pancasila mendapat Rp1 miliar untuk kegiatan risetnya.

Menurut dia inovasi kegiatan kelembagaan riset juga ada pendampingan dari Kemenristekdikti jika mendirikan kegiatan sebagai lembaga riset unggul.

Selain itu juga ada untuk penyusunan pengembangan inkubator berbasis teknologi. Jadi banyak sekali potensi yang bisa dimanfaatkan oleh semua lembaga litbang maupun perguruan tinggi.

Sedangkan dari SDM kapasitas untuk pendidikan maupun keterampilan masih banyak yang dimanfaatkan untuk perguruan tinggi dalam bentuk insentif dan sesuai kebutuhan dari masing-masing lembaga.

Kemal mengatakan penguatan jaringan untuk mempertemukan dengan industri dengan lembaga litbang lainnya itu pun dapat dilakukan dengan berbagai insentif.

Namun ia berharap jangan dilihat dari besar kecilnya anggaran tapi bagaimana secara subtansif bisa dilakukan dan bisa dimanfaatkan secara optimal.

Jadi perguruan tinggi itu harus kreatif dan yang paling menarik adalah bagaimana mengajak para mahasiswa untuk merubah paradigma, visi dan pola pikir.

Baca juga: Program profesor kelas dunia diharapkan perkuat inovasi

Baca juga: Kemenristekdikti ingin kampus hasilkan inovasi

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019