Lhokseumawe, Aceh (ANTARA) - Sebanyak 2000 rumah tangga di Kota Lhokseumawe, Aceh, tersambung dengan jaringan gas rumah tangga yang merupakan program prioritas pemerintah untuk menekan biaya subsidi impor LPG 3 Kilogram.

Peresmian sambungan gas rumah tangga tersebut dilakukan Direktur Pembinaan Usaha Hulu Ditjen Migas, Mustafid Gunawan, di Gampong (desa) Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Jumat.

Mustafid Gunawan mengungkapkan, pemerintah secara serius terus mengembangkan pemasangan jaringan gas di wilayah Indonesia. Program tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah sangat memperhatikan masyarakat Aceh, kota Lhokseumawe pada khususnya.

“Kini warga bisa memanfaatkan gas yang terkandung di bumi Aceh untuk keperluan dapurnya. Kami berharap dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat baik di sisi ekonomi maupun sosial, juga bisa berkontribusi terhadap kemajuan Kota Lhokseumawe di masa mendatang,” ujarnya.

Sebelumnya Kota Lhokseumawe, pada tahun 2014 juga telah dibangun sambungan jaringan gas rumah tangga sebanyak 3.997 sambungan yang terdapat di Kecamatan Muara Satu. Kemudian pada tahun 2018, kembali dilakukan pembangunan jaringan gas rumah tangga sebanyak 2.000 sambunga.

“Untuk jaringan gas yang dibangun tahun 2018 di Kecamatan Muara Dua, tersebar di Empat gampong, Gampong Panggoi, Meunasah Masjid, Keude Cunda dan Gampong Uteun Kot,” ucap Mustafid.

Dikatakannya, pemanfaatan jaringan gas untuk masyarakat semakin berkembang di wilayah Sumatera. Pertamina melalui PT Pertamina Gas, anak usaha subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. terus memperluas jaringan gas rumah tangga sebagaimana diamanatkan oleh pemerintah.

Program jaringan gas kota merupakan program prioritas pemerintah yang salah satu tujuannya untuk menekan peningkatan biaya subsidi dan impor LPG 3 Kg serta menjadi pilihan energi yang baik, aman bersih dan murah untuk masyarakat, sehingga memberikan dampak positif kepada masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial, katanya.

Sementara itu, Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya mengatakan di Kota Lhokseumawe telah tersambung sebanyak 5.977 rumah tangga. Pada tahun 2014 telah dibangun sebanyak 3.997 sambungan. Kemudian pada tahun 2018 kembali dibangun jaringan gas rumah tangga sebanyak 2.000 sambungan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah membangun jaringan gas rumah tangga di Kota Lhokseumawe yang salah satu Program Strategis Nasional (PSN) dalam mendukung disversifikasi energi dengan pemanfatan gas bumi untuk sektor rumah tangga,” kata Suaidi.

Diakhir kata sambutannya, Walikota Lhokseumawe mengharapkan kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat jaringan gas rumah tangga yang telah dibangun tersebut, supaya manfaat gas bumi sebagai bahan bakar aman, nyaman, murah dan ramah lingkungan dapat terwujud dengan baik di Kota Lhokseumawe, pinta Suaidi Yahya.

Sementara itu, peresmian jaringan gas tersebut ditandai dengan pemotongan pita bersama pada bangunan kontrol di halaman kantor kepala desa setempat, setelah itu dilanjutkan dengan melakukan uji coba di rumah warga dengan menggunakan gas yang ada pada jaringan gas rumah tangga.

Sejumlah pejabat daerah lainnya juga seperti Dandim 0103 Aceh Utara, Kapolres Lhokseumawe dan sejumlah kepala dinas juga turut hadir pada peresmian itu, begitu juga dengan beberapa pimpinan perusahaan gas di Aceh Utara dan Lhokseumawe serta beberapa pejabat Pertamina maupun anak perusahaannya.*


Baca juga: Lhokseumawe dapat tambahan sambungan 2.000 gas rumah tangga

 

Pewarta: Mukhlis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019