Jakarta (ANTARA) - Dewan Riset Nasional (DRN) mengharapkan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2019 agar mendorong terwujudnya ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi, salah satunya melalui peningkatan dana riset secara signifikan.

"Satu mulai dengan peningkatan dana, kemudian memberikan otonomi universitas untuk bangkit mandiri sehingga dia bisa bekerja dan menggalang kerja sama dengan internasional untuk membangkitkan kemampuan universitasnya," kata Ketua Dewan Riset Nasional Bambang Setiadi kepada Antara, Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan dengan ekonomi yang digerakkan oleh iptek dan inovasi, maka Indonesia akan dapat mengejar ketertinggalan dalam mencapai kemajuan yang lebih besar.

Menurut Bambang, melalui penguasaan dan pemanfaatan iptek dan inovasi, Indonesia akan memiliki daya saing yang semakin tinggi untuk berkompetisi di kancah global.

Salah satu pemain dalam menggerakkan ekonomi berbasis inovasi adalah perguruan tinggi, karena dari perguruan tinggi akan lahir generasi inovatif dan produk iptek dan inovasi. Untuk itu, kontribusi universitas juga harus semakin ditingkatkan untuk membangun bangsa.

Bambang menuturkan pemerintah telah mengalokasikan anggaran penelitian sebesar Rp24,9 triliun pada 2018, namun angka itu belum memadai jika dikaitkan dengan upaya menjadi negara ekonomi berbasis inovasi.

"Memang angka menjadi penting, kenapa? Karena di seluruh dunia ketika mau berbicara inovasi, riset, ekonomi, itu memang terus melihat angka dana risetnya berapa begitu," ujarnya.

Dia menuturkan anggaran penelitian 2018 itu masih mewakili 0,09 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, padahal idealnya minimal satu persen dari PDB untuk membangkitkan negara berbasis kemajuan inovasi.

Dia berharap capres dan cawapres juga akan semakin mengedepankan pengembangan iptek dan inovasi untuk menjadi tumpuan pembangunan bangsa.

Pemilihan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019 diikuti dua pasangan calon, yaitu nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Pada 17 Maret 2019, akan diadakan debat putaran ketiga antara cawapres nomor urut 1 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno.

Debat putaran ketiga ini mengangkat tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya".

Baca juga: Dewan Riset Nasional dorong inovasi berbasis biodiversitas

Baca juga: DRN usul dewan riset dipimpin langsung oleh presiden

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019