Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian mendorong industri alas kaki di Indonesia agar semakin meningkatkan kapasitas produksinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menjadi substitusi impor atau mengisi pasar ekspor.

 

“Oleh karena itu, guna lebih menggenjot daya saing industri alas kaki nasional, pemerintah siap memberikan berbagai kemudahan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya saat kunjungan kerja di PT KMK Global Sports, diterima di Jakarta, Jumat.

 

Kebijakan tersebut antara lain kemudahan akses terhadap bahan baku, peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri, serta implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam menyongsong revolusi industri 4.0.

 

Agar industri mau aktif melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk inovasi serta terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan vokasi, pemerintah akan memfasilitasi melalui pemberian insentif fiskal berupa super deductible tax.

 

CEO PT KMK Global Sports, C.K Song menyampaikan, hingga saat ini perusahaan tersebut telah menyerap tenaga kerja 15.655 orang.

 

Perusahaan yang memiliki 30 lini produksi ini mampu menghasilkan hingga 1,2 juta pasang sepatu olahraga merek Nike dan 300 ribu pasang sepatu Converse setiap bulannya.

 

Seluruh produk diekspor ke berbagai negara. Produksinya terus meningkat, pada 2017 mencapai 18,7 juta pasang yang setara dengan 234,3 juta dolar AS

 

“Selama lebih dari 25 tahun melalui 11 perusahaan yang antara lain berlokasi di wilayah Serang, Tangerang, Jakarta, Sukabumi, dan Salatiga, kami berkomitmen untuk terus melakukan investasi di Indonesia,” tuturnya.

 

Menurut Song, PT KMK Global Sports serta seluruh investasi Pou Chen Group di Indonesia telah turut andil meningkatkan kinerja industri alas kaki di dalam negeri dengan memproduksi sebanyak 120 juta pasang sepatu per tahun atau 11,08 persen dari total produksi sepatu nasional.

 

“Secara total, kami mempekerjakan sebanyak 150 ribu orang atau 18,3 persen dari total tenaga kerja di industri alas kaki serta berkontribusi terhadap ekspor dengan nilai 1,35 miliar dolar AS atau 26,42 persen dari ekspor alas kaki nasional,” ujarnya.

 

Sementara itu, Presiden Direktur Nike Indonesia Joe Warren menyatakan, pihaknya ingin terus memacu kapasitas perusahaan alas kaki di Indonesia yang memproduksi sepatu Nike. Hal ini guna memenuhi pasar ekspor yang terus meningkat.

 

“Kami mengapresiasi beberapa perusahaan yang sudah sangat maju dan inovatif seperti KMK, yang tercermin pada proses produksi mesin dan manajemen kepemimpinannya,” tandasnya.

 

Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Eddy Widjanarko meyakini, industri alas kaki di Indonesia akan semakin tumbuh dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan penerapan industri 4.0.

 

“Industri sepatu sangat cocok dikembangkan di Indonesia dan akan terus menjadi sektor andalan masa depan. Kami melihat ekspor akan meningkat tahun ini seiring adanya investasi tambahan yang masuk ke Indonesia,” ungkapnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019