Jakarta (ANTARA) -
Ketua Komisi Pemilihan Umum RI Arief Budiman mengatakan film tentang pemilu berjudul Suara April merupakan salah satu cara yang dilakukan KPU untuk menyosialisasikan pentingnya Pemilu 2019.

"Film ini tidak untuk tujuan komersial. Film ini sebagai salah satu cara KPU menyosialisasikan pemilu," kata Arief seusai kegiatan nonton bareng Film Suara April di Jakarta, Jumat malam.

Film berdurasi sekitar 90 menit itu menceritakan tentang sebuah desa bernama Desa Rampang , di mana seluruh masyarakatnya sangat apatis terhadap pemilu.

Masyarakat desa tersebut lebih antusias terhadap segala hal yang berhubungan dengan musik dangdut.

Kemudian di desa itu datang seorang relawan demokrasi yang bertugas memberikan penyuluhan mengenai pentingnya partisipasi dalam pemilu.

Berbagai upaya dilakukan agar masyarakat desa kembali memahami pentingnya partisipasi dalam pemilu, termasuk melalui pergelaran musik dangdut.

Hingga akhirnya muncul persoalan ketika satu-satunya sekolah menengah atas di desa itu akan ditutup karena kehabisan biaya, sehingga pemilu menjadi jalan keluar bagi masyarakat untuk memilih caleg yang mau memperjuangkan keberadaan sekolah di sana.

Film ini dibalut dengan sejumlah adegan komedi. Dalam beberapa adegan turut ditampilkan tentang bahaya politik uang, pentingnya memberikan contoh politik sehat dari para caleg, hingga pentingnya partisipasi pemilih dalam pemilu.

Rencananya KPU RI melalui jajarannya di daerah akan menggelar acara nonton bareng serupa di sejumlah provinsi hingga kabupaten/kota.

Arief Budiman berharap film ini akan mampu meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya kalangan milenial.

Film karya sutradara Emil Heradi dan Wicaksono Wisnu Legowo ini dibintangi Amanda Manopo, Bio One, almarhum Torro Margens dan Dewi Gita.

Film ini mendapat dukungan penuh dari KPU RI selaku lembaga penyelenggara pemilu.


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019