seruan melaksanakan shalat gaib dan doa bersama kepada Nahdliyyin guna mendoakan sesama Muslim, warga NU juga turut berduka cita atas peristiwa penembakan brutal di Masjid Al-Noor Selandia Baru dan menyebabkan puluhan orang Islam wafat
Banyuwangi (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, Jawa Timur, menyerukan warga Nahdliyyin, termasuk para pengurus cabang hingga ranting, untuk melakukan shalat gaib bagi para korban meninggal akibat aksi penembakan brutal terhadap puluhan orang Islam yang sedang melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Noor di Selandia Baru.

"Selain mengutuk aksi brutal itu, kami juga menyerukan kepada warga Nahdliyyin, pengurus Cabang NU hingga ranting agar melaksanakan shalat ghaib dan doa bersama yang dikhususkan bagi umat Muslim yang menjadi korban penembakan di Selandia Baru," kata Wakil Ketua PCNU Banyuwangi KH Ahmad Qosim usai melaksanakan shalat gaib di masjid Pondok Pesantren Darunnajah, Kelurahan Tukangkayu, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu.

Ia mengemukakan, seruan melaksanakan shalat gaib dan doa bersama kepada Nahdliyyin guna mendoakan sesama Muslim, warga NU juga turut berduka cita atas peristiwa penembakan brutal di Masjid Al-Noor Selandia Baru dan menyebabkan puluhan orang Islam wafat.

KH Ahmad Qosim menegaskan, PCNU Banyuwangi mengutuk keras aksi penembakan yang menewaskan puluhan orang Islam, dan tindakan yang dilakukan itu termasuk tindakan terorisme karena dilakukan di masjid dan bahkan saat umat Muslim sedang melangsungkan shalat Jumat.

"Kami mengutuk keras terhadap pelaku biadab penembakan terhadap umat Muslim saat ibadah di masjid Selandia Baru. Semoga amal ibadah saudara kita yang terbunuh dan wafat diterima oleh Allah," ucapnya.

PCNU Banyuwangi menginstruksikan kepada takmir masjid dan mushalla untuk melaksanakan shalat gaib dan doa bersama setiap selesai melaksanakan shalat fardu untuk para korban yang wafat atas peristiwa penembakan brutal di Selandia Baru pada Jumat (15/3) itu.

Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinarianto
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019