Bantul (ANTARA) - Cyber School Indonesia bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan Stylus Q, sebuah aplikasi mobile learning atau pembelajaran Al-Quran berbasis teknologi android.

"Stylus Q ini sebuah alat berbasis IoT (internet of things) untuk pembelajaran Al-Quran. Ini khusus untuk menumbuhkan rasa cinta dalam belajar Al-Quran," kata periset mobile learning Stylus Q, Dwi Joko Purbohadi usai soft launching aplikasi itu di Gedung Airlangga Bantul, Sabtu (16/3).

Menurut dia, aplikasi tersebut bisa dioperasikan melalui telepon seluler berbasis android setelah master Stylus Q diunduh dari pemilik aplikasi yaitu Cyber School Indonesia (CSI) yang kemudian melakukan registrasi untuk mengakses sistem.

Dia mengatakan, Stylus Q yang diluncurkan bertepatan dengan kegiatan Training for Trainers (TOT) Menghafal Al-Quran bagi guru agama sekolah Muhammadiyah se-Bantul itu terdapat dua versi, yaitu versi untuk pedoman siswa dan untuk pedoman guru.

"Untuk versi siswa, siswa bisa mengikuti (belajar) menulis huruf, membaca dan menerjemahkan bacaan Al-Quran per kata. Jadi siswa hanya mengunduh, kemudian registrasi dan menjalankan kapanpun, ada internet atau tidak tetap jalan," katanya.

Dwi Joko mengatakan, untuk versi guru bisa berfungsi melakukan pengawasan terhadap siswa yang sudah menerapkan metode tersebut, karena siswa yang sudah registrasi otomatis nama dan hasil belajar Al-Quran terkoneksi dengan server di sistem versi guru.

"Untuk versi guru awal masuk harus gunakan internet. Setelah registrasi akan ada daftar nama siswa yang sudah mengerjakan sampai ayat berapa dan surat apa, kemudian guru bisa memberi pujian bagi siswa yang rajin," katanya.

Dia mengatakan, perangkat ini tidak tersedia di aplikasi play store di android, sehingga peminat bisa mendapatkan di CSI, saat ini layanan khusus untuk belajar siswa dengan pengawasam guru-guru di sekolah dan belum tersedia untuk umum. 

"Kalau umum bisa asal registrasi nama ke kami, akan kami layani. Kalau untuk sekolah biayanya murah banget, karena ini sistem, anak-anak yang menggunakan ini dikenakan Rp2.000 per bulan per anak," katanya.

Dia mengatakan, bagi siswa yang berminat menerapkan belajar Al-Quran berbasis android ini bisa dikoordinasikan dengan masing-masing sekolah untuk mengunduh yang selanjutnya proses belajar mengajar bisa langsung diawasi masing-masing guru.

"Jadi ini hadir untuk sekolah, untuk mendukung belajar, harapannya anak-anak makin bagus dan makin terampil menulis huruf Al-Quran. Semua kegiatan diawasi termonitor oleh guru, lewat modul guru dan modul siswa," katanya.

Dwi yang juga dosen dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini mengaku melakukan riset Stylus Q selama tiga tahun, sebab dirinya ingin memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memudahkan proses belajar mengajar di sekolah.

"Apalagi di era teknologi saat ini yang dituntut cepat dan canggih, terlebih setiap saat dan di manapun kita selalu membawa android. Jadi riset teknologi yang baik adalah bisa mendatangkan kemanfaatan untuk belajar," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua PDM Muhammadiyah Bantul Agus Amarullah mengatakan, mengaku senang dengan hadirnya mobile learning bernama Stylus Q dalam dunia pendidikan, karena aplikasi tersebut dapat membawa kemajuan.

"Stylus Q ini bisa menuntun anak-anak untuk menulis, membaca dan menghafal Al-Quran dengan mudah. Saya berharap aplikasi ini memiliki dampak bagus. Anak-anak lebih semangat untuk belajar Al-Quran," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019