Padang (ANTARA) - Lembaga sosial Dompet Dhuafa Singgalang mengunjungi keluarga Zulfirman Syah, korban penembakan di Masjid Linwood, Kota Christchurch, Selandia Baru, sebagai bentuk dukungan dalam menghadapi musibah tersebut.

"Kami sudah kunjungi kemarin (16/3) untuk memberi dukungan, juga memastikan kebenaran informasi bagaimana sebenarnya kondisi Zulfirman dan anaknya akibat aksi brutal tersebut," kata Marketing Komunikasi Dompet Dhuafa Singgalang Nasri dalam keterangan yang diterima di Padang, Minggu.

Dari pertemuan dengan pihak keluarga di Kelurahan Kampung Lapai, Padang, diketahui kondisi korban sudah mulai membaik.

Menurut keterangan salah satu kakaknya, Yuli, Zulfirman yang merupakan adik bungsunya itu sudah menjalani dua kali operasi dan mulai membaik meski kondisinya masih lemas.

Anak Zulfirman, M yang juga menjadi korban dalam kondisi mulai membaik pula.

"Kondisi tersebut sekaligus menjawab informasi yang beredar menyatakan beliau meninggal. Itu tidak benar dan kita doakan Zulfirman dan anaknya kembali pulih," katanya.

Dalam pertemuan itu, Yuli menceritakan pertama kali menerima informasi kondisi adik bungsunya itu pada Jumat(15/3) sekitar pukul 14.00 WIB.

Dirinya saat itu berada di Tanjung Pinang langsung memutuskan pulang ke Padang. Hal yang sama juga dilakukan saudaranya yang lain yang berada di Palembang.

Saat ini keluarga telah mendapat dukungan agar dapat mengunjungi Zulfirman ke Selandia Baru dan direncanakan pada Senin akan berangkat ke negara itu.

"Saat ini Yuli sedang menunggu pengurusan paspor. Beliau berangkat bersama saudara yang lain, Handra. Dengan kehadiran keluarga di Selandia Baru semoga membantu pemulihan Zulfiman dan anaknya," ujarnya.

Sebelumnya aksi penembakan terjadi di dua masjid di Kota Christchurch pada Jumat(15/3) ketika muslim Selandia baru menunaikan ibadah Jumat.

Penembakan terjadi di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood. Warga Sumbar, yaitu Zulfirman dan anaknya menjadi korban dalam penembakan di Masjid Linwood.

Akibatnya aksi teror itu Zulfirman Syah medapat beberapa tembakan sehingga tidak sadarkan diri dan menjalani perawatan di salah satu rumah sakit setempat.

Anaknya yang masih kecil juga mendapat tembakan. Meski tertembak anak itu tetap sadar namun kejiwaannya masih terguncang setelah menghadapi peristiwa tersebut.

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019