Jakarta (ANTARA) - Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily menilai upaya cawapres KH Ma'ruf Amin yang akan menyatukan koordinasi lembaga riset dengan membentuk Badan Riset Nasional merupakan langkah jitu guna memaksimalkan penelitian dan pengembangan di Indonesia.

Menurut Ace, riset dan pengembangan merupakan salah satu elemen penting dalam kemajuan suatu bangsa. Oleh sebab itu, penyatuan dana riset di satu badan merupakan keniscayaan karena akan lebih memudahkan.

"Apalagi penyatuan semua lembaga riset itu dilakukan atas dasar efisiensi dan akan melibatkan dunia usaha. Dengan demikian, riset akan lebih memberikan dampak yang signifikan," kata Ace mengomentari debat yang menampilkan cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Minggu.

Saat menjawab pertanyaan moderator debat, Ma'ruf mengatakan alokasi riset saat ini tersebar di kementerian dan lembaga, nanti akan disatukan menjadi satu koordinasi melalui Badan Riset Nasional yang akan dibentuk.

Ma'ruf juga mengungkapkan akan menyediakan dana abadi riset, di samping ada dana abadi riset, dana abadi kebudayaan.

Sebaliknya, kata Ace, yang dikatakan Capres 02 Sandiaga Uno, misal konsep link and match, malah terkesan usang dan tidak ada hal baru.

"Konsep itu telah dilakukan pemerintah melalui program vokasi," tegas Ace.

Dalam debat yang disiarkan salah satu televisi swasta itu, Sandiaga Uno membeberkan komitmennya di bidang riset dan teknologi. Sandi berjanji menyambungkan sistem pendidikan dengan lapangan kerja.

Baca juga: Ini yang akan dilakukan pada lembaga riset di Indonesia, sebut Cawapres Ma'ruf
Baca juga: Indef nilai kedua cawapres belum sentuh titik krusial masalah riset


 

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019