Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan sekitar 50 persen dari total penduduk di kota tersebut mengunduh aplikasi Jogja Smart Service untuk mempermudah akses layanan dan penyampaian aduan serta informasi ke pemerintah daerah.

“Kami targetkan sekitar 210.000 penduduk Kota Yogyakarta mengunduh aplikasi ini. Namun, saat ini jumlah warga yang sudah mengunduh aplikasi tersebut masih tergolong sedikit,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono di Yogyakarta, Senin.

Berdasarkan catatan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, aplikasi Jogja Smart Service (JSS) baru diunduh sebanyak 11.500 kali. Aplikasi tersebut juga baru bisa diunduh melalui telepon pintar dengan platform android.

Tri Hastono menambahkan, jumlah unduhan aplikasi JSS saat ini mengalami perlambatan jika dibanding saat aplikasi tersebut diluncurkan pertama kali.

JSS diluncurkan bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-71 Pemerintah Kota Yogyakarta pada pertengahan 2018. Pada awal diluncurkan, JSS memliki 22 jenis layanan publik mulai dari kegawatdaruratan, perizinan hingga aduan warga.

“Meski belum semua warga mengunduh aplikasi ini, namun kami berharap agar figur-figur publik atau tokoh masyarakat di wilayah termasuk perangkat RT dan RW, PKK atau lembaga lain di wilayah tetap mengunduh aplikasi ini,” katanya.

Selain mendorong tokoh masyarakat mengunduh aplikasi tersebut, Tri menyebut, salah satu cara agar masyarakat mulai memanfaatkan JSS dalam mengakses layanan adalah memaksimalkan seluruh layanan publik secara daring.

“Dengan demikian, masyarakat ‘dipaksa’ untuk menggunakan layanan. Misalnya saja, pemerintah tidak membuka layanan manual untuk layanan di kelurahan dan kecamatan. Seluruhnya dialihkan ke online sehingga masyarakat pun harus mengunduh aplikasi tersebut,” katanya.

Tri menambahkan, aplikasi JSS dibangun untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh berbagai informasi tentang Pemerintah Kota Yogyakarta hingga penyampaian aduan atau permintaan layanan kegawatdaruratan.

Aplikasi tersebut juga memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan wifi gratis yang disediakan Pemerintah Kota Yogyakarta di sebanyak 100 titik yang tersebar di berbagai wilayah Kota Yogyakarta.

“Memang masih ada yang perlu diperbaiki, seperti korelasi dengan data kependudukan dan pemanfaatan sumber data yang sama,” katanya.

Ia menambahkan, pembangunan smart city  di Kota Yogyakarta tidak semata-mata mengubah layanan publik menjadi terkomputerisasi tetapi memberikan akses layanan publik ke masyarakat secara lebih mudah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. 


Baca juga: Aplikasi JSS bisa dipakai mengakses layanan terpadu Kemenag Yogyakarta
Baca juga: Layanan online "Lapor Sleman" masih banyak dikeluhkan masyarakat


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019