Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menyambut positif reaktivasi jalur kereta api (KA) Rangkasbitung-Labuan dioperasikan kembali, karena berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.
Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menyambut positif jalur kereta api (KA) Rangkasbitung-Labuan dioperasikan kembali karena bakal berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kita yakin pengoperasian jalur KA itu banyak keuntungan, terlebih kebijakan pemerintah daerah mengoptimalkan sektor pariwisata," kata seorang petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak Asep Topik Hidayat di Lebak, Senin.

Pembangunan itu dipastikan direalisasikan pada tahun ini karena sudah terbentuk tim terpadu penertiban jalur KA Rangkasbitung-Labuan.
Pembentukan tim terpadu berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan Nomor UM.002/17/BPWJB/I/2019.

Tim terpadu melibatkan Pemerintah Ptovinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Lebak, Pemerinbtah Pandeglang, Kepolisian dan Kodim.

"Kami berharap penertiban jalur KA berjalan lancar guna mendukung percepatan pembangunan daerah," katanya.

Asep mengatakan, Pemkab Lebak siap melakukan pendataan terhadap ribuan kepala keluarga yang menempati lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pendataan ulang dan pemetaan jalur perlu dilakukan karena jalur Rangkasbitung-Labuan sepanjang 70 km dihentikan operasinya pada 1980-an.

Pembangunan reaktivasi jalur KA yang akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat itu uga membebaskan Kabupaten Lebak dan Pandeglang dari daerah tertinggal.

Pengoperasian jalur KA itu secara langsung membuka akses ekonomi antara wilayah barat dengan bagian utara Provinsi Banten yang lebih maju.

"Kami akan mengawal pembangunan jalur KA dengan mensosialisasikan kepada masyarakat," ujarnya.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Sumardi, mengatakan, diberlakukannya kembali jalur KA Rangkasbitung-Labuan akan dilakukan dengan dua segmen, yakni segmen pertama sepanjang 18,7 km antara Rangkasbitung - Pandeglang pada tahun anggaran 2019-2021.
Sedangkan, segmen kedua sepanjang 37,7 KM antara Pandeglang- Labuan pada tahun anggaran 2020-2022.

Pengaktifan jalur kereta api segmen pertama dan kedua tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian wilayah melalui penguatan konektivitas.

"Selain itu, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya dan meminimalisasi biaya angkutan dan distribusi logistik nasional serta meningkatkan kapasitas angkutan KA untuk mendukung kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung" katanya.

Baca juga: Reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan diharapkan rampung 2020

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019