Bengkulu (ANTARA) - Sejumlah kaum millennial Bengkulu menyurati kandidat presiden dan wakil presiden Indonesia yang akan memimpin pemerintahan periode 2019-2024 untuk mendorong penggunaan energi terbarukan sebagai sumber utama kelistrikan nasional dan menghentikan penggunaan energi fosil batu bara.

“Kami menuliskan aspirasi kaum muda untuk pembangunan energi masa depan Indonesia agar segera meninggalkan energi kotor batu bara dan beralih ke energi terbarukan,” kata Intan Permata Sari, pelajar sekolah menengah atas yang ikut menuliskan surat lewat kartu pos, Senin (18/3).

Ia mengatakan ikut menuliskan surat karena pemerintah mendukung proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu, padahal warga sekitar sudah menolak keberadaan proyek itu karena khawatir dengan pencemaran udara akibat pembakaran batu bara.

Padahal, kata Intan, pembangkit listrik dari energi terbarukan seperti matahari, angin dan air sangat melimpah potensinya di Bengkulu, sehingga pemerintah seharusnya memiliih pengembangan energi terbarukan dibanding mendatangkan investor untuk membangun PLTU batu bara.

Juru Kampanye Energi Yayasan Kanopi Bengkulu, Olan Sahayu mengatakan penggalangan surat untuk kandidat presiden dan wakil presiden yang maju pada Pilpres 2019 didasari keprihatinan atas regulasi pengembangan kelistrikan nasional yang masih bertumpu pada energi fosil.

Hal itu, menurut dia, tertuang dalam kebijakan penambahan daya listrik 35.000 Megawatt di Indonesia di mana 60 persen masih bergantung pada energi fosil batu bara.

“Kami menantang kedua capres untuk segera meninggalkan ketergantungan pada energi batu bara dan mendorong pembangunan listrik bersih berkelanjutan,” ucapnya.

Menurut Olan, penghentian energi fosil merupakan kebutuhan masyarakat global sebab batu bara saat ini menjadi penyumbang pemanasan global hingga mencapai 40 persen. Karena itu, secara global, dimotori seorang anak remaja asal Swedia dengan aksi “Jumat untuk Masa Depan”, pihaknya mendorong pemimpin daerah dan nasional untuk memerangi penggunaan energi kotor.

Ia menambahkan, surat yang ditulls para millenial dan masyarakat Bengkulu akan dikirimkan kepada tim pemenangan kedua kandidat capres dan selanjutnya akan dikumpulkan dengan kartu pos dari seluruh Indonesia yang digalang 37 organisasi lingkungan hidup yang bergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia. 

Pewarta: Helti Marini S
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019