Angkasa Pura I juga melakukan kajian habitat manajemen untuk memastikan pembangunan dan operasional bandara tidak mengganggu biodiversity dan memitigasi bahaya yang ditimbulkan oleh kehadiran hewan liar di kawasan bandara
Tuban, Bali (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip eco-airport atau bandara ramah lingkungan dan prinsip perusahaan berkelanjutan pada operasional dan pengembangan bandara.

"Kegiatan pengembangan dan pengelolaan bandara oleh perseroan harus membawa manfaat sosial dan manfaat lingkungan hidup bagi masyarakat sekitar bandara. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak lingkungan hidup dalam jangka panjang, kami berkomitmenI terhadap kelestarian lingkungan hidup dan proses bisnis berkelanjutan ," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi kepada pers di Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Bali, Senin, usai penandatanganan nota kesepahaman PT Angkasa Pura I dengan WWF Indonesia tentang kerja sama konservasi dan edukasi lingkungan hidup.

Dikatakan, perusahaan juga menerapkan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup pada proses bisnisnya agar terwujud proses bisnis yang berkelanjutan.

Angkasa Pura I, katanya, telah mengenalkan konsep bandara ramah lingkungan melalui terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang diikuti pengimplementasian secara penuh standar ISO 14001 terkait lingkungan oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

AP I juga telah memasukkan strategi lingkungan hidup ke dalam sejumlah program tanggung jawab sosial perusahaan seperti penanaman pohon, dan penanaman terumbu karang.

Beberapa inisiatif pada kegiatan operasional yang berbasis lingkungan yang dilakukan Angkasa Pura I antara lain melakukan pelaporan karbon yang dihasilkan di semua 13 bandara melalui platform ACERT (ACI's Airport Carbon and Emissions Reporting Tool) setiap enam bulan.

Juga melakukan Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam setiap pembangunan di kawasan bandara, baik kawasan sisi darat maupun sisi udara, menyediakan instalasi fasilitas pengelolaan air hujan, daur ulang air limbah, pengukuran emisi kendaraan, dan pengelolaan sampah.

"Angkasa Pura I juga melakukan kajian habitat manajemen untuk memastikan pembangunan dan operasional bandara tidak mengganggu biodiversity dan memitigasi bahaya yang ditimbulkan oleh kehadiran hewan liar di kawasan bandara," katanya.

Komitmen perusahaan terhadap lingkungan hidup dan operasi bisnis yang berkelanjutan juga ditunjukkan dengan keikutsertaan Bandara Adi Soemarmo Solo pada program "Airport Excellence" (APEX) yang diadakan oleh "Airports Council International" (ACI) tahun 2018.

"Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi bandara pertama di Asia-Pasifik yang ikut serta dalam kegiatan terkait penerapan prinsip lingkungan hidup dan keberlanjutan di bandara tersebut," kata Faik.
 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019