Jakarta (ANTARA) - Cristiano Ronaldo didakwa oleh UEFA karena melakukan tindakan tidak pantas, meski kemungkinan besar terhindar dari larangan bermain.

Pemain Juventus tersebut dilaporkan oleh Atletico Madrid karena melakukan selebrasi "cojones" (memegang kemaluannya) saat I Bianconeri menang di leg kedua perempat final Liga Champions pekan lalu.

Ronaldo melakukan selebrasi itu diduga untuk membalas selebrasi serupa dari aksi pelatih Atletico, Diego Simeone yang membuatnya didenda 18.000 euro (sekitar Rp209,9 juta) oleh UEFA.

Baca juga: Ronaldo bikin harga saham Juventus melonjak

Ronaldo memimpin Juventus untuk mengatasi defisit dari kekalahan 0-2 leg pertama atas Atletico, dengan mencetak trigol dan membalikkan agregat menjadi 3-2.

Namun, sama seperti pelatih asal Argentina tersebut, Ronaldo sepertinya hanya akan didenda oleh UEFA dan kemungkinan besar bisa bermain di perempat final Liga Champions melawan Ajax.

"Setelah penyelidikan disiplin yang dilakukan oleh UEFA Etika dan Inspektur Disiplin, sesuai dengan Pasal 55 Peraturan Disiplin UEFA (DR), sidang disiplin telah dibuka setelah pertandingan 16 besar Liga Champions UEFA antara Juventus dan Atletico Madrid, yang digelar pada 12 Maret di Italia," kata UEFA dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Mirror pada Senin (18/3).

Dakwaan untuk Juventus:"

"Perilaku tidak senonoh pemain Cristiano Ronaldo - Art. 11 (2) (b) dan Art. 11 (2) (d) dari Peraturan Disiplin UEFA Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA akan menangani kasus ini pada pertemuan berikutnya pada 21 Maret 2019." Demikian pernyataan dari pihak UEFA.

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019