Remaja yang makan buah dan sayur sesuai aturan hanya 7 persen, sebagian besar makan fast food,
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan perilaku remaja Indonesia yang tidak sehat sehingga menyebabkan sejumlah penyakit dan kurang gizi saat muda.

Sekretaris Direktorat Jenderah Kesehatan Masyarakat Eni Gustina di Jakarta, Senin, mengatakan 22 persen remaja, terutama remaja putri mengalami anemia.

30 persen dikategorikan stunting, 10 persen kurus, dan 8 persen tergolong gemuk.

Sementara untuk penyakit paling banyak cacingan yaitu 28 persen, 26 persen sudah mengalami karies gigi, 6 persen diare, dan 5 persen menderita asma.

Pola makan anak dan remaja juga dinilai tidak sehat karena kebanyakan makan makanan cepat saji.

“Remaja yang makan buah dan sayur sesuai aturan hanya 7 persen, sebagian besar makan fast food,” tambahnya.

Dalam kesehariannya, dua dari tiga remaja tidak sarapan setiap pagi. Dan satu dari dua remaja makan makanan siap saji lebih dari sekali dalam sehari.

Perilaku tidak sehat lainnya yang dilakukan remaja ialah tidak cuci tangan sebelum makan, tidak sikat gigi sebelum tidur, minum minuman bersoda sekali setiap hari, dan empat dari lima remaja kurang beraktivitas fisik.

Selain itu Eni juga menyinggung kesehatan mental anak yang merasa kesepian karena orang tua yang sibuk bekerja, merasa khawatir, dan satu dari 20 remaja memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Kesehatan remaja putri sangat penting demi menjaga kondisi tubuhnya tetap sehat agar bisa mencegah melahirkan anak stunting saat dewasa.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019