Jakarta (ANTARA) - Pelatih Milos Sakovic mengungkapkan timnas polo air putra Indonesia dengan gaya permainan yang kian matang semakin percaya diri untuk mengincar medali emas SEA Games 2019 di Filipina nanti.

"Kemajuan kami konstan, tentunya saya tidak bisa mengatakan jika saya puas karena sebagai pelatih saya tidak boleh puas dengan tim tapi kita bisa lihat kemajuan dari beberapa hasil pertandingan lalu," ungkap pelatih asal Serbia itu di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.

Timnas polo air putra Indonesia pada SEA Games 2017 gagal meraih medali emas dan harus puas dengan perak usai bermain imbang, namun kalah selisih gol klasemen, dengan timnas Singapura.

"Dua tahun lalu kami imbang melawan Singapura. Belum pernah ada yang bermain imbang melawan Singapura. Jadi itu kemajuan pertama," kata Sakovic.

Di tahun yang sama, Indonesia kalah dari Arab Saudi dengan selisih enam gol, kemudian satu tahun berikutnya pada 2018 tim asuhan Sakovic bisa menahan imbang tim Arab Saudi di Asian Games 2018.

"Jadi melihat hasil itu kami mengalami kemajuan. Terkait gaya permainan, kami meningkat banyak, kami bermain lebih matang."

"Tapi bukan itu saja yang penting, kami harus bisa menjadi yang pertama di dalam sejarah untuk membawa medali emas dari SEA Games," kata Sakovic.

Singapura yang menjadi tim nomor satu di tingkat Asia Tenggara memiliki lebih banyak untuk melakukan latih tanding dengan tim lain selain banyak negara juga yang ingin datang ke Singapura untuk berlatih bersama, ungkap Sakovic.

Sementara itu, Indonesia, dengan PB PRSI, berusaha memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi timnas Indonesia untuk melakukan latih tanding dengan tim lain.

Seperti yang sedang dilakukan sekarang, mengdatangkan tim polo air putra Universitas Tsukuba, Jepang untuk melakoni latih tanding dengan timnas Indonesia di Stadion Akuatik GBK, Jakarta.

Baca juga: Tim polo air Indonesia latihan lawan Jepang jelang SEA Games 2019

Timnas polo air Indonesia juga memiliki rencana untuk berangkat ke Serbia untuk berlatih di negara yang menjadi kiblat polo air dunia itu tahun ini.

Sementara itu dua pemain polo air putra Indonesia, Reza Auditya Putra dan Ridjkie Mulia, pada Januari lalu sudah terlebih dahulu berangkat ke Serbia untuk bermain di liga polo air di sana.

Baca juga: Pelatih: Polo air perlu perbanyak latih tanding jelang SEA Games

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019