Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kini memiliki lembaga pengembangan pegawai atau "corporate university" dengan standar kelas dunia setelah meraih akreditasi dari European Foundation for Management Development (EFMD), lembaga akreditasi ternama dari Eropa yang menguji lembaga-lembaga pengembangan pegawai perusahaan.

Direktur Kepatuhan BNI Endang Hidayatullah dalam sebuah diskusi di Kantor BNI Pusat, Jakarta, Selasa, mengatakan, sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi pegawainya agar dapat selalu beradaptasi menghadapi perubahan bisnis yang semakin cepat.

"BNI Corporate University meraih akreditasi Corporate Learning Improvement Process atau CLIP dari EFMD karena telah berhasil menunjukkan visi, misi, strategi, inovasi, dan konsistensi dalam praktek operasionalisasi pengembangan kompetensi pegawai BNI," ujar Endang.

Menurut Endang, untuk menjadikan BNI Corporate University sebagai lembaga pendidikan berkelas dunia membutuhkan upaya sungguh-sungguh, karena terdapat 35 standar yang perlu dipenuhi secara komprehensif dan detil. BNI dalam hal ini dianggap telah melampaui 11 standar dari 35 standar yang dipersyaratkan.

"Selanjutnya, BNI diundang untuk inaugurasi dan presentasi di EFMD Annual General Assembly pada 5 - 7 Juni 2019 di Carcavelos (Lisbon), Portugal, sebagai anggota penuh terbaru sekaligus bank pertama di Asia yang meraih akreditasi prestisius dalam bidang "learning" ini," kata Endang.

Beberapa hal yang menjadi keunggulan BNI Corporate University adalah keberhasilan menggeser pola pikir belajar dari "Learning at the Learning Center" menjadi "Learner as the Center of Learning", artinya setiap pegawai BNI dapat belajar kapan saja, di mana saja, didukung teknologi digitalisasi yang memudahkan akses belajar tanpa harus datang ke pusat pembelajaran.

BNI Corporate University juga diakui oleh EFMD banyak menghasilkan terobosan-terobosan seperti program Daily Employee Exercise Program (DEEP), dimana pegawai BNI melalui gawainya masing-masing hanya perlu menjawab satu pertanyaan setiap hari dengan jenis pertanyaan sesuai bidang pekerjaannya sehari-hari.

Selain itu BNI melakukan terobosan melalui demokratisasi pembelajaran, dimana BNI menyediakan anggaran pembelajaran individu yang populer disebut "BNI Learning Wallet", yang dapat dimanfaatkan setiap pegawai untuk mendapatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Di era digital saat ini, BNI menjawab tantangan belajar digital dengan membuat BNI Smarter atau Sistem Pembelajaran Terintegrasi yang merupakan "One Stop Learning Platform", dimana setiap pegawai dapat mengakses materi pembelajaran, menghubungi pakar, mencari pelatihan publik, melakukan "coaching-mentoring", dan sebagainya melalui gawai masing-masing untuk meningkatkan kompetensinya.

Terkait terobosan-terobosan dalam bidang pembelajaran di atas, EFMD bahkan meminta ijin kepada BNI untuk menjadikan filosofi baru "Learner as the Center of Learning", DEEP, BLW, dan BNI Smarter sebagai "Ca" yang dapat menjadi sarana pembelajaran bagi lembaga pengembangan pegawai lainnya di seluruh dunia.


Baca juga: BNI kantongi laba Rp15,02 triliun, naik 10,3 persen
Baca juga: BNI targetkan alokasi KUR 2019 Rp16 triliun

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019