Secara kegempaan, jumlah letusan sebanyak lima kali dengan amplitudo 27-34 milimeter dengan durasi 16-46 detik, kemudian tremor terus menerus terekam dengan amplitudo 0,5-31 milimeter, sehingga kesimpulannya status Gunung Bromo masih waspada.
Probolinggo (ANTARA) - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologo dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan aktivitas Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) masih fluktuatif dan statusnya masih waspada, sehingga petugas terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas gunung api tersebut.

"Berdasarkan pengamatan pada Selasa pukul 06.00-12.00 WIB, secara visual gunung api terlihat jelas, kemudian berkabut. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal yang tingginya 900-1.500 meter di atas puncak kawah," katanya saat dihubungi dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.

Ia mengatakan hujan abu juga sempat mengguyur di kawasan Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Bromo yang berada di Desa Ngadisari, kemudian terdengar suara dentuman dari kawah Gunung Bromo.

"Secara kegempaan, jumlah letusan sebanyak lima kali dengan amplitudo 27-34 milimeter dengan durasi 16-46 detik, kemudian tremor terus menerus terekam dengan amplitudo 0,5-31 milimeter, sehingga kesimpulannya status Gunung Bromo masih waspada atau level II," tuturnya.

Hendra mengatakan masyarakat dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitasnya dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo seiring dengan statusnya yang masih waspada, namun gunung tersebut aman dikunjungi wisatawan dengan mematuhi sejumlah rekomendasi tersebut.

"Kami imbau warga dan masyarakat juga menggunakan masker saat ke luar rumah, apabila sewaktu-waktu abu vulkanis melanda sejumlah kawasan di lereng Gunung Bromo," katanya.

Sementara Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarmin di Probolinggo mengatakan Gunung Bromo masih aman untuk dikunjungi wisatawan, meskipun dalam beberapa hari terakhir gunung tersebut menyemburkan erupsi disertai abu vulkanis tipis.

"Jumlah kunjugan wisatawan di Gunung Bromo juga masih dalam kondisi normal, namun wisatawan diimbau menggunakan masker untuk mengantisipasi hujan abu vulkanis yang mengarah ke Probolinggo," katanya.*


Baca juga: Abu Bromo tak sampai mengganggu penerbangan di Juanda

Baca juga: BPBD Probolinggo bagikan masker kepada warga lereng Gunung Bromo


 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019