Jakarta (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Trisno Nugroho memproyeksikan pertumbuhan ekonomi regional pada 2019 berada dalam kisaran 6 persen-6,4 persen.

"Pertumbuhan 2019 itu 'overall' 6 persen-6,4 persen," kata Trisno dalam diskusi dengan media di Jakarta, Selasa.

Trisno menjelaskan mesin pertumbuhan pada 2019 masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang menjadi penyumbang perekonomian Jakarta pada 2018.Meski demikian, pada triwulan I-2019, pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan masih berada dalam kisaran 5,5 persen-6 persen.

"Karena awal tahun biasanya memang agak rendah, terus baru naik pada triwulan berikutnya," katanya.

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada 2018 tercatat sebesar 6,17 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,1 persen.

Perekonomian ibukota didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga karena adanya dukungan inflasi yang rendah serta konsumsi pemerintah karena adanya peningkatan nominal pencairan THR.Meski demikian, kegiatan investasi tahun lalu tumbuh melambat, karena berkurangnya kegiatan pembangunan konstruksi, walau terdapat peningkatan investasi proyek transportasi .

Kegiatan ekspor terbantu oleh ekspor jasa karena adanya penyelenggaraan Asian Games 2018 yang mampu mendatangkan wisatawan mancanegara.

Sementara itu, impor meningkat karena menguatnya konsumsi domestik dan investasi non bangunan, khususnya impor dalam bentuk "rolling stock" untuk pembangunan moda transportasi LRT dan MRT.

Untuk prospek jangka menengah, perekonomian Jakarta diperkirakan dapat tumbuh 6,3 persen-6,7 persen pada 2022, karena wilayah ini mempunyai potensi ekonomi maupun pengembangan sumber pertumbuhan baru dan dapat meminimalkan permasalahan yang menghambat pertumbuhan.

Baca juga: Ekonomi Jakarta kuartal III diperkirakan tumbuh 6,3-6,7 Persen
Baca juga: BI yakin devisa pariwisata 2019 Jakarta tidak turun

Pewarta: Satyagraha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019