...April akan terlalu dini untuk membuat keputusan produksi untuk semester kedua
New York (ANTARA) - Harga minyak mentah dunia bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar memperkirakan peningkatan persediaan minyak Amerika Serikat (AS), dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengisyaratkan kemungkinan perpanjangan kesepakatan pengurangan produksi yang sedang berlangsung hingga paruh kedua tahun ini.

Patokan AS minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 0,06 dolar AS menjadi menetap pada 59,03 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei, naik 0,07 dolar AS menjadi ditutup pada 67,61 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat minggu lalu, menurut jajak pendapat terbaru Reuters. Perkiraan tersebut muncul sebelum data mingguan resmi stok minyak AS yang ditetapkan akan dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (19/3).

OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, yang dikenal dengan OPEC+ telah mengisyaratkan bahwa akan mungkin untuk memperpanjang kesepakatan pengurangan pasokan yang sedang berlangsung sebesar 1,2 juta barel per hari, yang akan berakhir pada Juni, sesuai dengan kondisi pasar.

Baca juga: Negara-negara OPEC dan non-OPEC bahas perkembangan pasar di Azerbaijan

Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada Senin (18/3) bahwa April akan terlalu dini untuk mempertimbangkan keputusan perpanjangan, namun mereka akan terus melakukan upaya untuk mencari pasar yang seimbang, menurut S&P Global Platts.

"Konsensus yang kami dengar ... adalah bahwa April akan terlalu dini untuk membuat keputusan produksi untuk semester kedua," katanya. "Selama level persediaan meningkat, dan kami jauh dari level normal, kami akan tetap di jalurnya, membimbing pasar menuju keseimbangan." Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Qatar bakal luncurkan bank energi terbesar senilai 10 miliar dolar

Baca juga: Harga emas naik didukung pelemahan dolar


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019